15.9 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Ukraina Sebut Pertemuan Jeddah Produktif, Rusia: Itu Upaya Sia-sia

Jeddah, MISTAR.ID

Seorang pejabat senior Ukraina mengatakan bahwa pembicaraan di Arab Saudi untuk mencapai kesepakatan damai dengan Rusia telah berjalan dengan baik. Namun, Moskow menyebut pertemuan tersebut sebagai upaya sia-sia untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara Global Selatan bagi Kyiv.

Lebih dari 40 negara, termasuk Tiongkok, India, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, minus Rusia, ikut dalam pertemuan Jeddah yang berakhir Minggu (6/8/2023).

Ukraina dan sekutunya menyebut pembicaraan tersebut sebagai upaya mendapatkan dukungan internasional yang luas untuk prinsip-prinsip yang diinginkan Kyiv sebagai dasar perdamaian, termasuk penarikan semua pasukan Rusia dan pengembalian seluruh wilayah Ukraina di bawah kendali mereka.

Presiden Volodymir Zelenskiy telah menyatakan keinginannya untuk menyelenggarakan pertemuan puncak global berdasarkan prinsip-prinsip tersebut pada akhir tahun ini.

Baca Juga: Kapal Perang Rusia Rusak Dihantam Drone Laut Ukraina

Pernyataan dari Kementerian Media Arab Saudi menyebutkan, seluruh peserta menyepakati pentingnya melanjutkan konsultasi untuk membuka jalan bagi perdamaian.

Sementara itu, perwakilan Eropa menyebutkan bahwa para peserta berencana membentuk kelompok-kelompok kerja untuk menangani masalah-masalah khusus yang muncul dari perang Rusia-Ukraina.

Delapan belas bulan setelah Rusia menginvasi Ukraina, prospek pembicaraan perdamaian langsung antara Kyiv dan Moskow tampak masih jauh dari realisasi karena pertempuran masih berlangsung di garis depan.

“Kami telah melakukan konsultasi yang sangat produktif mengenai prinsip-prinsip kunci yang harus menjadi dasar perdamaian yang adil dan langgeng,” kata Kepala Staf Zelenskiy, Andriy Yermak terkait pertemuan Jeddah itu dalam satu pernyataan, seperti dikutip reuters.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov mengatakan dalam pernyataannya di media setempat, pertemuan tersebut mencerminkan upaya Barat yang terus melakukan upaya sia-sia untuk memobilisasi dukungan Global Selatan terhadap posisi Zelenskiy.

Baca Juga: 10 Ribu Lebih Warga Ukraina Tewas Selama Invasi Rusia

Meskipun negara-negara Barat secara umum mendukung Ukraina, banyak negara lain enggan untuk memihak meskipun mereka menginginkan berakhirnya konflik yang telah merusak ekonomi global.

Para analis berpendapat, partisipasi Tiongkok, yang absen pada putaran sebelumnya dari pembicaraan di Kopenhagen dan menolak seruan Barat agar mengutuk invasi Rusia, menandakan kemungkinan perubahan sikap namun bukan perubahan besar.

Diplomat-diplomat Barat juga telah menekankan peran Arab Saudi dalam mengumpulkan kelompok negara yang lebih luas untuk berpartisipasi, dengan memanfaatkan hubungannya yang semakin kuat dengan Beijing dan hubungannya yang berkelanjutan dengan Moskow dan Kyiv.

Yermak mengatakan berbagai pandangan muncul selama pembicaraan di Arab Saudi, menyebutnya ‘sebuah pembicaraan yang sangat jujur dan terbuka’. Semua negara yang hadir telah menunjukkan komitmen terhadap prinsip-prinsip hukum internasional dan menghormati kedaulatan serta integritas wilayah setiap negara. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles