17.8 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Topan Michaung Akibatkan Banjir di India, 14 Orang Tewas

Chennai, MISTAR.ID

Sejumlah pabrik manufaktur tetap tutup di distrik Chennai, pusat teknologi dan otomotif di selatan India, Jumat (8/12/23), empat hari setelah Topan Michaung melanda pantai wilayah tersebut. Para relawan harus mengarungi banjir untuk mendistribusikan makanan dan persediaan.

Setidaknya 14 orang, sebagian besar di Chennai dan negara bagian Tamil Nadu, dilaporkan meninggal dunia akibat banjir yang dipicu oleh hujan deras yang dimulai pada Senin (4/12/23).

Topan Michaung kemudian mendarat lebih jauh ke utara di negara bagian Andhra Pradesh pada Selasa (5/12/23) sore.

Baca Juga: Terowongan di India Runtuh, 41 Orang Masih Terjebak

Pihak berwenang mengatakan, beberapa daerah rendah di negara bagian itu masih terendam banjir, dan pejabat pemerintah serta relawan sedang membawa persediaan bagi warga yang terjebak di rumah mereka di kawasan kumuh dan daerah lainnya.

Wilayah Chennai merupakan lokasi produksi dari beberapa perusahaan global termasuk Hyundai Motor, Daimler, dan pemasok Taiwan Apple, Foxconn serta Pegatron.

Meskipun banyak di antaranya, termasuk Pegatron dan Foxconn, melanjutkan operasinya dalam satu atau dua hari setelah hantaman topan, beberapa pabrik grup TVS yang terletak di daerah yang terdampak paling parah, belum dibuka.

Provider layanan teknologi informasi (TI) di kota ini mengumumkan kebijakan bekerja dari rumah selama sepekan, sedangkan sekolah dan perguruan tinggi tutup. Beberapa sekolah dan perguruan tinggi diubah menjadi tempat penampungan sementara untuk warga terdampak.

Sebelumnya, banjir parah juga pernah terjadi di Chennai delapan tahun lalu. Sekitar 290 orang dilaporkan meninggal dunia ketika itu.

Di Andhra Pradesh, kerusakan akibat topan relatif terkendali, meski beberapa jalan rusak dan pohon tumbang karena gelombang besar menerjang pantai.

Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh, mengunjungi Chennai pada Kamis (7/12/23) kemarin dan mengumumkan bahwa pemerintah menggelontorkan bantuan sebesar 4,5 miliar rupee ($54 juta) kepada Tamil Nadu untuk membantu memperbaiki kerusakan.

Baca Juga: Dua Staf Kedutaan AS Diusir, ini Sebabnya

Ia mengatakan, pemerintah federal India juga telah menyetujui proyek manajemen banjir senilai 5,6 miliar rupee untuk Chennai.

Warga Chennai mempertanyakan kemampuan infrastruktur kota untuk menangani cuaca ekstrem.

“Bukan hanya urbanisasi itu sendiri yang menjadi masalah, tetapi sifat urbanisasi itu sendiri telah menyerang ruang terbuka, seperti lahan basah dan dataran banjir,” kata aktivis sosial Nityanand Jayaraman, seperti dilansir Reuters.

Namun, para ahli mengatakan sistem drainase air hujan yang lebih baik tidak akan mampu mencegah banjir akibat hujan sangat deras serta ekstrem.

“Solusi ini akan sangat membantu dalam hujan sedang dan hujan deras, tetapi tidak dalam hujan sangat deras dan ekstrem,” kata Raj Bhagat P, seorang insinyur sipil dan ahli geo-analitika, Rabu (6/12/23). (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles