14.7 C
New York
Tuesday, May 21, 2024

Topan Goni Picu Semburan Lumpur Vulkanik

Manila, MISTAR.ID

Topan Goni di Filipina memicur semburan lumpur vulkanik yang menghancurkan sedikitnya 13 ribu rumah penduduk. Korban tewas akibat terjangan topan Goni di Filipina dilaporkan bertambah, hingga sedikitnya 16 orang hingga Minggu (1/11/20).

Sekitar sembilan korban diantaranya ditemukan di Provinsi Albay, daerah yang paling parah terkena dampak topan Goni. Dua diantara korban tersebut merupakan ayah dan seorang anaknya yang memilih untuk tetap tinggal ketika warga menyelamatkan diri dari lumpur vulkanik yang mulai membanjiri Kota Guinobatan.

“Anak itu ditemukan 15 kilometer jauhnya. Anak laki-laki itu tersapu lumpur dan ditemukan di kota sebelah,” kata Gubernur Albay Al Francis Bichara mengatakan kepada radio DZMM. Mengutip media, Bichara tidak menjelaskan lebih lanjut apakah ada warga yang masih terjebak luapan lumpur. Ia mengatakan saat ini akses komunikasi terputus.

Baca juga: Filipina Diterjang Topan Goni, 4 Tewas Dan Jutaan Mengungsi

Kantor Pertahanan Sipil melaporkan bahwa tiga warga Guinobatan hilang, tetapi tidak jelas apakah mereka berasal dari komunitas yang desanya dilanda lumpur. Kematian lainnya di Albay termasuk seorang penduduk desa yang tertimpa oleh pohon tumbang. Satu orang tewas di Provinsi Catanduanes.

Ricardo Jalad, kepala badan tanggap bencana pemerintah, mengkhawatirkan topan Gina bisa menyebabkan kerusakan masif karena kekuatannya yang sangat besar. Badan cuaca Filipina memperkuat kekhawatiran tersebut, dengan mengatakan bahwa dalam waktu 12 jam setelah terjangan topan, akan disusul angin kencang dan curah hujan tinggi.

Penduduk diperingatkan potensi tanah longsor, banjir bandang, gelombang badai hingga 5 meter dan angin kencang. Setelah menghantam daerah pegunungan dan pesisir, topan Gani secara bertahap melemah, meskipun tetap berpotensi mematikan saat mengarah ke Laut Cina Selatan.

Baca juga: Ribuan Warga Filipina Dievakuasi, Ini Pemicunya

Goni menjadi badai topan terkuat yang menghantam Pulau Catanduanes, Filipina. Topan Goni menghantam kawasan tersebut pada Minggu pukul 4.50 pagi waktu setempat, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 225 km per jam dan hembusan hingga 280 km/ jam hingga merubuhkan atap, menumbangkan pohon, dan memicu banjir bandang.

“Angin kencang yang dahsyat dan curah hujan yang deras akan menghantam daerah-daerah di jalur topan, termasuk daerah dekat ibu kota,” tulis badan meterorologi setempat (NDRRMC).

Hantaman topan Goni yang dahsyat membuat pemerintah memerintahkan untuk menutup bandara Manila selama 24 jam mulai Minggu hingga Senin. Puluhan jadwal penerbangan domestik dan internasional dibatalkan.

Tak hanya itu, layanan kereta komuter juga sementara dihentikan dan larangan berlayar dikeluarkan karena kekhawatiran ancaman topan. Goni menghantam setelah sebelumnya Filipina diguncang oleh topan Molave yang menewaskan 22 orang. Dahsyatnya terjangan topan Goni meningatkan pada topan Haiyan yang membuat lebih dari 5 juta orang di Filipina mengungsi pada November 2013 lalu. (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles