Seoul – Mistar.ID
Ibukota Korea Selatan menginstruksikan penutupan kelab dan bar setelah merebaknya kembali kasus baru dan memicu kekhawatiran gelombang kedua Covid-19.
Negara tersebut telah dianggap sebagai salah satu yang sukses menghadapi penyebaran virus corona, akan tetapi dengan instruksi dari wali kota pada hari, Sabtu (9/5/20), sebagai respon atas kasus baru di Kota Itaewon, salah satu kota yang terkenal dengan kegiatan malamnya.
Lebih dari 24 kasus yang melibatkan seorang pria berusia 29 tahun yang dites positif setelah menghabiskan waktu di lima kelab malam dan bar di Kota Itaewon minggu lalu.
Otoritas kesehatan telah memperingatkan tentang meningkatnya jumlah infeksi mendatang yang bisa mencapai 7,200 orang dengan mengidentifikasi kelima tempat usaha tersebut.
“Ketidakpedulian bisa menjdai penyebab ledakan kembali infeksi Covid-19,” jelas Wali Kota Seoul Park Won-soon, seraya menambahkan bahwa instruksi tersebut akan berlaku tanpa batasan.
Wali Kota Park juga meminta kepada siapa saja yang telah mengunjungi kelab-kelab dan bar tersebut segera untuk memeriksakan diri. Untuk kasus baru ke-18 di Korea Selatan dilaporkan pada hari, Sabtu, ketujuh belas kasus berasal dari area Itaewon, demikian dijelaskan oleh Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Menular Korea.
Peningkatan mendadak jumlah terinfeksi baru muncul setiap harinya di Korea Selatan tapi kembali normal sehingga pemeritah juga melonggarkan penguncian sejak Rabu lalu.
Negara ini disebut negara paling parah terkena dampak penyebaran virus corona selain China, dan tidak melakukan penguncian, serta tidak melakukan pembatasn sosial ketat, tapi mampu mengendalikan penyebaran virus dengan sistem “lacak, uji, tangani” (track, testadn treat) dan berhasil mendapat pujian dari berbagai pihak.
Fasilitas umum seperti museum dan galeri seni juga kembali beroperasi, begitu juga dengan kegiatan olahraga seperti bolas basket dan sepakbola, telah memulai semester baru, sedangkan sekolah akan dibuka kembali mulai minggu depan.
Korea Selatan melaporkan 34 kasus baru pada hari Minggu, dan menambah jumlah keseluruhan menjadi 10,874 kasus, sebagai jumlah paling tinggi dalam bulan ini.
Sumber: CNA
Pewarta: Julyana Ang
Editor: Andy Hutagalung
