Pertemuan tersebut terjadi ketika pengaruh Rusia di wilayah Soviet, seperti Armenia, sedang berada di bawah tekanan. The Straits Times melaporkan:
“Hubungan Moskow dengan negara-negara lain di kawasan yang telah lama dianggap sebagai halaman belakangnya kini berada di bawah tekanan karena penerapan sanksi Barat yang dikenakan terhadap Rusia sehubungan dengan krisis tersebut,”.
Pada pertemuan hari ini dengan Presiden Kyrgyzstan Sadyr Japarov, Putin akan menekankan pentingnya Rusia sebagai mitra dagang utama dan investor utama dalam perekonomian Kyrgyzstan. Ia juga mengatakan kedua belah pihak akan lebih mengembangkan kerja sama.
Baca juga : Cegah Perang Tidak Meluas, Putin Menyerukan Negosiasi antara Israel dan Palestina
Putin menyatakan ia juga akan menghadiri upacara peringatan 20 tahun pangkalan udara militer Kant Rusia di pinggiran Bishkek, sebuah pos strategis utama yang memungkinkan Moskow memproyeksikan kekuatannya di wilayah tersebut.
Putin mengutip pertumbuhan dua digit dalam perdagangan antara Rusia dan Kyrgyzstan, yang diduga oleh beberapa pihak di Barat sebagian disebabkan oleh perantara Kyrgyzstan yang memfasilitasi keringanan sanksi bagi perusahaan-perusahaan Rusia.
Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap empat perusahaan Kirgistan pada Juli lalu karena mengekspor kembali komponen elektronik dan teknologi lainnya ke Rusia.
Bank sentral Kyrgyzstan pekan lalu meminta bank-bank lokal untuk memperkuat kontrol atas kepatuhan terhadap sanksi Barat terhadap Moskow. (medcom/hm18)
