23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Putin Disebut Anggap Remeh Terhadap Trump, Ini Tanggapan Rusia

Washington, MISTAR.ID
John Bolton mempromosikan buka memoar-nya yang berjudul ‘The Room Where It Happened: A White House Memoir’ yang akan terbit pekan depan.

Mantan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat ini yang tengah memicu kehebohan dengan buku barunya, kembali memicu kontroversi dengan menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menganggap serius Presiden Donald Trump. .

Seperti dilansir Associated Press dan The Independent, Sabtu (20/6/20). Bolton membahas soal hubungan antara Trump dan Putin. Disebutkan Bolton bahwa Putin sebenarnya meyakini dirinya bisa mempermainkan dan memanipulasi Trump. Dia bahkan menyebut, Putin tidak menganggap serius Trump dan mungkin menertawakan Trump.

“Saya pikir Putin berpikir dirinya bisa mempermainkannya (Trump-red). Saya pikir Putin cerdas, tangguh, saya pikir dia melihat bahwa dia tidak berhadapan dengan musuh yang serius di sini. Saya pikir dia tidak khawatir soal Donald Trump,” sebut Bolton dalam wawancara itu.

Baca Juga:Rumah Presiden Rusia Miliki Terowongan Disinfektan Cegah Covid-19

Bolton menggunakan idiom ‘play him like a fiddle’ dalam pernyataannya, yang berarti mempermainkan atau memanipulasi seseorang dengan cekatan.

“Presiden mungkin pembuat kesepakatan hebat ketika menyangkut real estate Manhattan. Mengurusi perjanjian pembatasan persenjataan untuk senjata strategis, mengurusi banyak isu keamanan internasional merupakan hal-hal yang sangat jauh dari pengalaman hidupnya,” ucap Bolton yang eks Duta Besar AS untuk PBB.

Dalam tanggapannya, juru bicara Kremlin atau Istana Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov menyangkal tuduhan Bolton. Ditegaskan Peskov, bahwa Putin tidak menganggap Trump mudah untuk dimanipulasi.

“Tidak, Putin tidak bisa mempermainkan Trump. Soal pendapatnya tentang Trump, Putin telah menyampaikannya berulang kali dalam wawancara. Dia tidak menganggap seperti itu (bahwa Trump mudah dimanipulasi) soal kolega Amerika-nya ini,” tegas Peskov kepada wartawan.

Penggambaran yang diberikan Bolton soal hubungan Trump dan Putin konsisten dengan kutipan dari bukunya yang akan diterbitkan 23 Juni mendatang.

Dalam kutipan yang dimuat The Washington Post, Bolton membahas lebih detail soal pertemuan Trump dan Putin di Helsinki, Finlandia, tahun 2018 lalu.

Dalam pertemuan itu, sebut Bolton, Trump memihak Putin soal apakah Rusia mengintervensi pilpres 2016. “Ini bukan cara untuk berhubungan dengan Rusia, dan Putin pasti tertawa terbahak-bahak pada apa yang telah dihindarinya di Helsinki,” tulis Bolton dalam bukunya.(dtc/hm10)

Related Articles

Latest Articles