Roma, MISTAR.ID
Dalam pidatonya di Hari Natal “Urbi et Orbi” (kepada kota dan dunia), Fransiskus berharap agar konflik Ukraina segera berakhir. Ia juga menyerukan “keberanian yang dibutuhkan untuk membuka pintu bagi negosiasi”.
“Semoga suara tembakan dibungkam di Ukraina yang dilanda perang! Gestur dialog dan pertemuan, untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi” ujarnya dari balkon tengah Basilika Santo Petrus kepada ribuan orang di alun-alun di bawahnya.
Fransiskus, yang telah menjadi Paus sejak 2013, dikritik oleh pejabat Ukraina tahun ini ketika ia mengatakan negara itu harus memiliki keberanian ” bendera putih ” untuk menegosiasikan diakhirinya perang dengan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya telah mengesampingkan kemungkinan terlibat dalam perundingan damai tanpa pemulihan perbatasan Ukraina sebelum perang. Namun, Zelensky telah menunjukkan keinginan yang semakin kuat dalam beberapa minggu sejak terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS untuk memasuki perundingan.
Sebelumnya Zelensky juga mengemukakan gagasan penyelesaian diplomatik yang akan melibatkan “pembekuan” garis pertempuran saat ini dan penempatan pasukan asing di Ukraina. Rusia telah menuntut agar Ukraina menghentikan ambisinya untuk bergabung dengan aliansi militer NATO.
Fransiskus yang berusia 88 tahun, merayakan Natal ke-12 masa kepausannya, menyerukan diakhirinya konflik, politik, sosial atau militer, di tempat-tempat termasuk Lebanon, Mali, Mozambik, Haiti, Venezuela, dan Nikaragua.(rts/hm17)