Untuk diketahui, Trump bukan satu-satunya kandidat Republik yang berusaha mendapatkan suara dengan mengurangi pengeluaran untuk Ukraina.
Kandidat lain yang menjadi unggulan dalam pemilihan presiden AS, Vivek Ramaswamy, juga dituding bersikap terlalu lembut terhadap Kremlin.
Posisi pengusaha berusia 38 tahun tersebut dalam perang–jika dia memenangkan pemilihan –adalah membekukan garis pertempuran di Ukraina, memungkinkan Rusia mempertahankan wilayah Donbas.
Gubernur Texas Ron De Santis juga telah bersuara keras tentang mengalihkan dana dari Ukraina untuk fokus pada penanganan migrasi ilegal dari Meksiko.
Baca Juga:Â Politisi India Beli Satu Hektar Tanah di Bulan
Sementara itu, mantan Wakil Presiden Trump, Mike Pence, mengkritik rencana untuk ‘mengakhiri perang dalam sehari’, mempertahankan dukungannya terhadap Kyiv.
“Saya pikir perang ini berakhir dengan memberikan apa yang diperlukan Ukraina untuk menang,” kata Pence Juli lalu.
Putin disebut telah kehilangan beberapa pimpinan tempur hebat. Selain itu sejumlah peralatan militer paling canggihnya juga dikatakan telah gagal dalam invasi ke Ukraina.
Sebuah lembaga pemikiran terkemuka di AS mengklaim bahwa hampir 50 prajurit elit Vladimir Putin tewas dalam sehari dalam serangan Ukraina.
Institute for the Study of War (ISW) AS mengatakan, pasukan Ukraina diyakini telah menghadang sebagian prajurit elit Rusia di Donetsk, menghentikan mereka dari maju ke garis depan.
“Sebanyak 49 prajurit dari Divisi VDV ke-7 tewas dalam satu hari pertempuran di dekat desa Staromayorske, dengan komandan Rusia dikabarkan tidak mengawasi pengambilan jenazah,” kata lembaga tersebut, mengutip unggahan seorang blogger militer dalam rekaman audio yang diduga berasal dari seorang prajurit Rusia. (Mtr/hm22)
