17.7 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Pemberontak Mengamuk, Ribuan Warga Kolombia Terjebak di Rumah

Bogota, MISTAR.ID

Gerilyawan Tentara Pembebasan Nasional (ELN) mengamuk dan menyerang departemen Choco, Kolombia dan menyebabkan sedikitnya 9.800 warga terpaksa mengurung diri di rumahnya masing-masing.

Otoritas setempat mengatakan “serangan” itu dilakukan gerilyawan Tentara Pembebasan Nasional (ELN), di tengah negosiasi perdamaian yang sedang berlangsung dengan pemerintah.

“Menyusul pengumuman serangan bersenjata oleh para pemberontak di departemen Choco, setidaknya 9.800 orang dari kotamadya Istmina, Medio San Juan, Sipi dan Novita dikurung tanpa batas waktu, dengan pembatasan mobilitas, aktivitas sehari-hari, transportasi bahan makanan dan makanan serta akses ke layanan kesehatan,” kata kantor
ombudsman dalam sebuah pernyataan disitat dari media, Sabtu (17/12/22).

Baca juga: Tujuh Polisi Kolombia Tewas Diserang Kelompok Gerilyawan

Dalam sebuah dokumen yang dirilis pada Rabu (14/12/22), ELN melarang warga aktivitas di wilayah itu, buntut dari tuduhan meninggalnya Santiago Caceres muda pada hari Senin di tangan paramiliter yang bersekongkol dengan pemerintah.

Serangan bersenjata itu menuai kecaman baik dari oposisi maupun dari pemerintah sayap kiri, yang awal pekan ini mengatakan telah berhasil menyelesaikan putaran pertama negosiasi damai dengan gerilyawan di Caracas.

Di akhir pembicaraan, pemerintah dan ELN mengumumkan aksi kemanusiaan untuk mengurangi kekerasan, tepatnya di daerah di mana para pemberontak kini melumpuhkan aktivitas ancaman. Lebih dari setengah abad sudah pemerintah Kolombia konflik antara negara dan berbagai kelompok gerilyawan sayap kiri, paramiliter sayap kanan, dan pengedar narkoba.

Baca juga: Presiden Kolombia Terpilih Merupakan Mantan Gerilyawan dan Tokoh Kiri

ELN adalah kelompok pemberontak terakhir yang diakui beroperasi di Kolombia, meskipun kelompok pembangkang FARC yang menolak menandatangani kesepakatan damai 2016 tetap aktif. Ada sejak 1964, ELN memiliki kekuatan sekitar 2.500 orang dan jaringan kolaborator yang luas. Pada November sejumlah pihak melanjutkan proses perdamaian yang telah ditangguhkan di bawah pemerintahan mantan presiden Ivan Duque. (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles