9.3 C
New York
Friday, October 18, 2024

PBB Laporkan Kemiskinan Ekstrem Meningkat Dalam 20 Tahun

New York, MISTAR.ID

Laporan terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan peningkatan kemiskinan ekstrem di seluruh dunia untuk pertama kalinya dalam dua dekade terakhir.

Dalam laporan yang diluncurkan pada Kamis (17/10/24), PBB mengaitkan lonjakan ini dengan serangkaian guncangan global, termasuk pandemi COVID-19, yang telah mempengaruhi indikator utama pembangunan sosial secara signifikan.

Laporan berjudul “Pembangunan Sosial di Masa Krisis yang Terjadi Secara Bersamaan: Seruan untuk Aksi Global” tersebut menyoroti bahwa meskipun pemulihan ekonomi makro sedang berlangsung, kemiskinan ekstrem tetap tinggi, terutama di negara-negara dengan situasi khusus, menunjukkan kerentanan struktural yang mendalam.

Baca juga: Pasukan Perdamaian PBB Tak Mau Angkat Kaki dari Lebanon

Menurut laporan tersebut, pada tahun 2022, kemiskinan ekstrem kembali ke level prapandemi di sebagian besar negara, kecuali di negara-negara berpenghasilan rendah.

Tingkat pengangguran di negara-negara tersebut masih sangat tinggi, dengan kesenjangan lapangan kerja meningkat dari 20 persen pada 2018 menjadi 21 persen pada 2023. Hal ini semakin memperburuk ketimpangan pendapatan dan kekayaan di seluruh dunia.

Fakta mencolok lainnya adalah bahwa pada tahun 2022, separuh populasi dunia yang paling miskin hanya menguasai 2 persen dari total kekayaan dunia, sementara 10 persen orang terkaya memiliki 76 persen.

Baca juga: Israel Ungkap Alasan Serang Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon

Laporan ini juga memperkirakan bahwa krisis yang terjadi dapat menyebabkan hilangnya output ekonomi kumulatif lebih dari 50 triliun dolar AS antara 2020 dan 2030, mencerminkan hilangnya kesempatan untuk berinvestasi dalam pembangunan sosial.

Laporan ini menyerukan perlunya aksi global yang mendesak untuk mendukung upaya nasional dalam mengatasi kemunduran akibat krisis-krisis global dan menghindari dampak jangka panjangnya. PBB menekankan pentingnya kerjasama internasional untuk mencegah guncangan yang ada menjadi krisis yang lebih besar.

Li Junhua, Under-Secretary General PBB untuk Urusan Ekonomi dan Sosial, menyatakan, “Laporan ini menyoroti peran penting aksi multilateral dalam mendukung upaya-upaya di tingkat nasional untuk menemukan ruang fiskal guna memerangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, dan memastikan semua orang mendapatkan kesempatan yang adil dalam hidup.” (ant/hm25)

Related Articles

Latest Articles