Louisiana, MISTAR.ID
Seorang pastor Louisiana menentang perintah gubernur yang melarang pertemuan lebih dari 50 orang. Ia menampung lebih dari 1.000 pengunjung gereja dalam sebuah ibadah Minggu dan mengumpulkan ratusan umat di ibadah lainnya pada hari Selasa, menurut pastor dan media setempat.
Pastor Tony Spell dari Gereja Life Tabernacle di Baton Rouge, mengatakan dia tidak percaya jemaatnya beresiko terkena Covid-19, menurut afiliasi CBS.
“Itu tidak akan jadi masalah, kami yakin virus ini bermotif politik, kami sangat menghargai hak-hak agama kami dan kami akan berkumpul tidak peduli apa yang dikatakan orang,” kata Spell.
Spell mengatakan 1.170 umat menghadiri ibadah yang dilayaninya pada hari Minggu. Kami mempunyai 27 bus untuk menjemput orang-orang di daerah lima paroki pada hari Minggu, katanya. Spell menceritakan bahwa polisi juga mendatangi gereja setelah kebaktian Selasa malam dan memberitahukan bahwa pihak Sekuriti Nasional akan membubarkan setiap pertemuan yang dihadiri melebihi 50 orang.
Tetapi seorang juru bicara Sekuriti Nasional di Baton Rouge mengatakan kepada NBC pada hari Rabu bahwa mereka tidak terlibat dalam masalah ini. Mereka tidak memiliki kewenangan dalam menegakkan pembatasan sosial seperti yang telah ditetapkan oleh Gubernur John Bel Edwards.
Pastor Spell tidak merespon permintaan unutk wawancara pada hari Rabu.
NBC News menghubungi Departemen Kepolisian Pusat dan kantor Gubernur tentang pelanggaran nyata atas perintah gubernur tetapi tidak segera mendapat kabar.
Sebuah petisi online yang menyerukan agar Spell ditangkap dan dituntut telah mendapat lebih dari 4.000 tanda tangan. Petisi ini mengklaim 1.800 orang menghadiri layanan ibadah Spell pada hari Minggu.
Petisi itu mengatakan bahwa pendeta tersebut harus didakwa dengan 1.800 tuduhan yang membahayakan secara sembrono, juga dakwaan untuk jumlah nyawa hilang yang tak terhitung jumlahnya akibat dari keegoisan dan sikap mengacuhkan darinya.
Sumber: ABC News
Penerjemah: Julyana Ang
