New Delhi, MISTAR.ID
Diinformasikan jika suhu panas di India melewati 45 derajat celcius hingga menyebabkan terjadi peningkatan jumlah pasien Rumah Sakit (RS).
Ini terjadi saat negara berpenduduk terpadat di dunia itu menggelar Pemilihan Umum (Pemilu). Di New Delhi contohnya, Tempat Pemungutan Suara (TPS) dimulai, pada Sabtu (25/5/24) kala suhu mencapai 47,4 derajat celcius.
Saat ibu kota panas terik, pihak berwenang sudah mengeluarkan waring tingkat tertinggi untuk gelombang panas yang parah. Sebanyak 9 orang meninggal dunia di negara bagian Rajasthan di bagian barat sebab dugaan serbuan panas atau heatstroke.
Baca juga:Sengatan Suhu Panas Landa Jepang, Warga Diharap Waspada
Suhu musim panas di Negeri Anak Benua kerap mencapai puncaknya pada bulan Mei, namun para pakar memprediksi hari-hari gelombang panas akan lebih banyak dibandingkan biasanya pada tahun 2024. Itu dipicu sebab sedikitnya hujan petir di luar musim hujan dan fenomena cuaca El Nino yang aktif namun melemah.
Para ahli menyalahkan rendahnya jumlah pemilih akibat kurangnya persiapan lembaga pemilu India menghadapi cuaca panas. Juga mengkritik partai politik (parpol), sebab tidak mencantumkan manifesto mereka perihal krisis iklim di India.
RS di New Delhi menginformasikan melonjaknya jumlah pasien yang mengalami serangan panas, dehidrasi dan penyakit pernapasan dalam 3 hari terakhir.
Baca juga:Sembilan Kawasan di Malaysia Bersiap Hadapi Suhu Panas
Rohit Nair yang bekerja di bidang periklanan di New Delhi mengaku, panasnya tidak tertahankan.
“Saya merasa capek sepanjang hari. New Delhi tengah mendidih tahun ini. Saya menghindari keluar rumah pada sore hari, namun rasanya tidak nyaman bahkan di dalam ruangan,” sebutnya dilansir dari BBC.
Sekolah-sekolah di India juga sudah diperintahkan untuk ditutup. Pakar kesehatan telah merekomendasikan supaya warga tidak terpapar suhu ekstrem dalam waktu lama, khususnya bagi lanjut usia (lansia) dan anak-anak. (dtk/hm16)
