23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Nenek Remaja yang Tewas Tertembak di Paris, Minta Hentikan Kerusuhan

Paris, MISTAR.ID

Nenek seorang remaja Prancis yang ditembak polisi mendesak para perusuh untuk tenang. Seorang nenek remaja memohon kepada tentara untuk mengakhiri kerusuhan setelah banyak bangunan dan rumah walikota dirusak.

Presiden Prancis Emmanuel Macron telah melakukan perlawanan terhadap protes kekerasan selama lima malam. Sejak Nahel M (17) ditembak mati pada hari Selasa di Nanterre, pinggiran kota Paris. Hal tersebut seperti dilaporkan AFP pada hari Senin (3/7/23), dari informasi polisi selama lalu lintas.

Pembunuhan remaja asal Aljazair, Nahel M telah menyalakan kembali tuduhan lama tentang rasisme institusional di kepolisian Prancis. Menurut kelompok hak asasi manusia mengatakan minoritas dipilih untuk pengawasan sosial.

Baca juga: Kerusuhan di Prancis Mencekam, Ribuan Warga Ditangkap Polisi

Untuk meredam amukan massa, tantangan terbesar Macron sejak menjabat pada 2017. Kementerian Dalam Negeri mengerahkan 45.000 petugas polisi, helikopter, dan kendaraan lapis baja di seluruh negeri selama dua malam terakhir.

Menurut Kementerian Dalam Negeri, 719 orang ditangkap dalam semalam. Sekitar setengah dari malam sebelumnya, tetapi bentrokan kekerasan dilaporkan terjadi di beberapa daerah, termasuk kota selatan Marseille.

“Berhenti dan jangan membuat kerusuhan,” kata nenek Nahel, Nadia kepada BFM Television dalam sebuah wawancara telepon, mengatakan para perusuh hanya menggunakan kematian cucunya sebagai alasan.

Baca juga: Kerusuhan di Prancis Belum Teratasi, Pemerintah Turunkan Kendaraan Lapis Baja

“Saya memberi tahu orang-orang yang membuat kerusuhan ini: Jangan pecahkan jendela, serang sekolah atau bus. Berhenti! Ibu-ibu yang naik bus, ibu-ibu yang berjalan di luar,” katanya. (Mtr/hm21).

Related Articles

Latest Articles