15.2 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Negara di Dunia Diajak Bersatu Lawan China

Sydney, MISTAR.ID
Mantan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd mengatakan, pemerintah di Barat tidak perlu takut untuk menantang China dalam masalah seperti hak asasi manusia. Menurutnya, di seluruh dunia, negara-negara sedang menjalani tatanan geopolitik baru dengan meningkatnya dominasi China.

Untuk itu, Rudd mengharapkan, negara-negara di dunia harus bersatu melawan paksaan ekonomi dan geopolitik China, yang terus berkembang atau berisiko disingkirkan oleh Beijing.

“Jika Anda akan memiliki perselisihan dengan Beijing, seperti yang dilakukan banyak pemerintah di seluruh dunia sekarang, jauh lebih baik untuk mencapai posisi itu bersama dengan negara lain daripada secara sepihak, karena itu mempermudah China untuk menggunakan pengaruh bilateral terhadap Anda,” kata Rudd dilansir dari BBC, Sabtu (29/5/21).

Baca Juga:China Beberkan Bukti Corona dari Kelelawar

Dia mengungkapkan, hubungan Australia dan China mencapai titik terburuknya dalam beberapa dekade terakhir. Hubungan memburuk setelah serangkaian pukulan ekonomi dan diplomatik yang ditangani oleh masing-masing pihak.

Australia telah membatalkan perjanjian yang terkait dengan proyek infrastruktur besar-besaran China, Belt and Road Initiative. Australia juga melarang perusahaan telekomunikasi China Huawei membangun jaringan 5G negara itu.

Selain itu, seruan Australia untuk menyelidiki asal-usul pandemi virus corona yang memicu badai baru antara kedua negara ini. China membalas dengan memberikan sanksi pada impor Australia, termasuk anggur, daging sapi, lobster, dan barley, dan telah mengisyaratkan lebih banyak lagi kemungkinan akan datang.

Beijing juga telah menangguhkan dialog ekonomi utama dengan Canberra, yang secara efektif berarti tidak ada kontak tingkat tinggi untuk memuluskan semuanya.

Baca Juga:China Keluarkan Imbauan Hindari Bepergian ke Luar Negeri

Sebuah medan pertempuran baru Rudd, yang memimpin Australia dua kali antara 2007 dan 2013, mengkritik pendekatan pemerintah saat ini ke China, dengan mengatakan bahwa itu kadang-kadang kontraproduktif.

“Tanggapan pemerintah konservatif terhadap China dari waktu ke waktu telah diukur – tetapi di lain waktu, terus terang, bersifat retoris dan nyaring,” kata Rudd.

“Mereka (kepemimpinan China) akan melihat Australia sebagai pemasok bijih besi yang tidak dapat diandalkan dalam jangka panjang, karena kesimpulan geopolitik yang akan dibuat Beijing sehubungan dengan pemerintah konservatif di Canberra,” tegasnya.(cnbc/hm10)

Related Articles

Latest Articles