17 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Mengenal Figur Eks Menlu AS yang Tutup Usia dan Prediksi Israel Bakal Hancur  

Washington, MISTAR.ID

Eks Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Henry Kissinger tutup usia 100 tahun, pada Rabu (29/11/23).

Diplomat senior AS itu adalah salah satu Menlu yang paling fenomenal dalam sejarah Negeri Paman Sam. Menteri berdarah Yahudi-Jerman itu membuka kembali komunikasi antara AS dan China dengan strategi diplomasinya yang dikenal menjadi Ping Pong Diplomacy.

Mantan Presiden AS, Henry Ford menyatakan, Kissinger adalah Menlu yang super. Menurutnya, Kissinger merupakan figur dengan sifat keras kepala dan mempunyai kepercayaan diri tinggi, yang oleh para kritikus lebih kerap disebut menjadi paranoia dan egois.

Baca juga:RI Dorong Mahkamah Internasional Adili Israel karena Genosida di Gaza

“Henry dalam pikirannya belum pernah melakukan kesalahan. Ia mempunyai kulit tertipis di antara sosok publik manapun yang pernah saya kenal,” kata Ford dalam wawancara tahun 2006 lalu.

Pasca menjabat, Kissinger aktif mengomentari sejumlah isu-isu dunia, bahkan sampai umurnya sangat senja. Tahun-tahun terakhirnya, kehidupannya masih dipenuhi oleh usaha negara-negara lain untuk menangkap atau menanyakan perihal keputusan luar negeri AS di masa lalu.

Juli 2023, dirinya tiba-tiba ke Beijing, China untuk bersua dengan Presiden Xi Jinping. Itu berlangsung kala hubungan antara AS dan Tiongkok masih dalam titik yang panas.

Baca juga:Gencatan Senjata Hamas-Israel Diperpanjang 2 Hari

Salah satu rumor geopolitik yang pernah dibicarakannya adalah eksistensi negara Israel, yang dinilai kontroversial akibat menghalau bangsa Arab Palestina dari tanah airnya.

Tahun 2012, Kissinger meramalkan negara Israel tidak akan lagi dalam 10 tahun ke depan atau lebih tepatnya pada tahun 2022. Itu disuratkan dalam sebuah kolom di New York Post.

Prediksi yang disampaikan itu mencuat pada saat terjadinya ketidakstabilan politik dan keamanan di Timur Tengah. Dimana diakibatkan serbuan Israel ke Jalur Gaza. “Dalam 10 tahun, tidak akan ada lagi Israel,” katanya.

Baca juga:Presiden Turki dan Iran Imbau Negara Arab Lawan Aksi Kejam Israel  

Walaupun banyak menyanjung Kissinger karena kecerdasan dan pengalamannya luas, ada juga mencapnya adalah penjahat perang atas dukungannya terhadap kediktatoran anti komunis, khususnya di Amerika Latin.

Dirinya pernah menerima Nobel Perdamaian tahun 1973. Namun ini pun menjadi kontroversi, di tengah penolakan pemenang lain, Le Duc Tho dari Vietnam Utara dan pengunduran diri 2 komite Nobel akibat terpilihnya Kissinger, serta rumor pemboman rahasia AS di Kamboja. (cnbc/hm16)

 

 

Related Articles

Latest Articles