16 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Mengejutkan! AS Disebut-sebut Bakal ‘Perang’ dengan China

Washington, MISTAR.ID

Pernyataan mengejutkan datang dari seorang jenderal Angkatan Udara Amerika Serikat (AS). Jenderal berbintang empat itu memperingatkan konflik dengan China pada awal 2025 mendatang. Kemungkinan besar, perang itu akan terjadi di Taiwan.

Oleh karena itu, pihak AS mendesak komandannya supaya mendorong unit mereka mencapai kesiapan pertempuran operasional maksimum pada tahun ini.

Mengutip dari media, dalam sebuah memorandum internal yang pertama kali muncul di media sosial pada hari Jumat, dan kemudian dikonfirmasi sebagai asli oleh Pentagon, kepala Komando Mobilitas Udara, Jenderal Mike Minihan, mengatakan tujuan utamanya adalah untuk mencegah dan, jika diperlukan mengalahkan China.

Baca Juga:Amerika Serikat Umumkan Bantuan Militer Rp37 Triliun untuk Ukraina

“Saya harap saya salah. Naluri saya mengatakan kami akan bertarung pada 2025,” kata Minihan, Sabtu (28/1/23).

Minihan mengatakan pemilihan presiden Taiwan tahun depan akan memberikan alasan kepada Presiden China Xi Jinping untuk agresi militer, sementara Amerika Serikat akan terganggu oleh kontesnya sendiri untuk Gedung Putih.

“Tim, alasan, dan peluang Xi semuanya selaras untuk tahun 2025,” tambahnya.

Memorandum tersebut juga meminta semua personel Komando Bergerak untuk pergi ke jarak tembak, “tembakkan klip” ke sasaran dan “bidik kepala”.

Seorang juru bicara Pentagon menanggapi pertanyaan email AFP tentang memo itu dengan mengatakan, “Ya, itu faktual bahwa dia mengirimkannya.”

Pejabat senior AS mengatakan dalam beberapa bulan terakhir bahwa China tampaknya mempercepat jangka waktunya untuk menguasai Taiwan, sebuah demokrasi pemerintahan sendiri yang diklaim oleh Beijing.

China melakukan latihan militer besar-besaran pada Agustus tahun lalu, yang dipandang sebagai uji coba invasi setelah kunjungan solidaritas ke Taipei oleh Ketua DPR Nancy Pelosi, yang pada saat itu berada di urutan kedua setelah Gedung Putih.

Amerika Serikat mengalihkan pengakuan dari Taipei ke Beijing pada tahun 1979 tetapi menjual senjata ke Taiwan untuk pertahanan diri.

Semakin banyak anggota parlemen AS menyerukan peningkatan bantuan, termasuk pengiriman bantuan militer langsung ke Taiwan, dengan mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina menggarisbawahi perlunya persiapan dini.(cnbc/hm12)

Related Articles

Latest Articles