15.7 C
New York
Sunday, May 5, 2024

Lokasi Pemakaman Presiden Tanzania Diserbu Warga, 40 Diduga Tewas

Dar Es Salaam, MISTAR.ID

Puluhan ribu warga menghadiri upacara pemakaman Presiden Tanzania John Magufuli. Namun begitu, insiden penyerbuan warga ke lokasi upacara pemakaman mengakibatkan seorang wanita dan empat anak tewas. Melansir media pada Selasa (23/3/21), beberapa laporan mengatakan jumlah korban tewas bisa mencapai 40 orang. Tetapi para pejabat belum mengonfirmasi hal ini.

Puluhan ribu orang datang ke stadion di Dar es Salaam untuk melihat jenazah mantan presiden itu. Magufuli yang dijuluki buldoser ini, sangat populer di kalangan banyak orang Tanzania, karena gaya pemerintahannya yang tanpa basa-basi.

Akan tetapi, kritikus menuduhnya sebagai seorang otokrat yang menekan perbedaan pendapat. Dia juga meremehkan efek virus corona dan menghentikan publikasi jumlah kasus dan kematian di negara itu. Politisi oposisi mengatakan Magufuli meninggal karena Covid-19, tetapi ini masih belum dikonfirmasi.

Baca juga: Dirumorkan ‘Hilang’ Karena Covid-19, Presiden Tanzania Meninggal Akibat Penyakit Jantung

Duka yang luar biasa Istri Dennis Mtuwa, dua anaknya, satu keponakan dan satu keponakan telah dikonfirmasi di antara korban tewas setelah penyerbuan pada Minggu (21/3/21), lapor media dari Dar es Salaam.

“24 jam terakhir ini benar-benar sulit bagi saya. Saya merasa lega ketika saya dikelilingi oleh orang-orang, tetapi ketika saya sendiri, kesedihan menjadi luar biasa,” kata Mtuwa kepada media.

Komandan Polisi kota Lazaro Mambosasa mengatakan dia akan memberikan rincian lebih lanjut pada Selasa (23/3/21). Pada Senin (22/3/21), ribuan orang Tanzania menghadiri pemakaman kenegaraan Mr Magufuli di ibu kota, Dodoma.

Upacara ini dihadiri oleh beberapa pemimpin Afrika yang memberikan penghormatan. Benua itu “sedih dengan kematian seorang revolusioner,” kata Felix Tshisekedi dari Republik Demokratik Kongo terkait wafatnya Magufuli minggu lalu setelah komplikasi jantung pada usia 61 tahun.

Presiden baru Tanzania Samia Suluhu Hassan mengenang pendahulunya sebagai pejuang orang miskin dan orang yang religius. “Dia bukan hanya pemimpin kami tetapi juga wali dan orang tua bagi banyak orang … dan orang yang jujur,” kata Presiden Samia.

Baca juga: Presiden Tanzania Diduga Koma karena Terpapar Covid-19

Para pemimpin Tanzania menghadiri pemakaman dan mayoritas dari ribuan orang di stadion di Dodoma tidak memakai masker wajah atau menaati jarak sosial, aturan kesehatan yang sering diolok-olok oleh mendiang presiden tersebut. Namun, para pemimpin yang berkunjung dan delegasi lainnya memang memakai masker. Dia akan dimakamkan di kampung halamannya di barat laut Chato pada Jumat (26/3/21).

Presiden Mozambik Filipe Nyusi mengatakan mantan presiden Tanzania “akan tetap berada di hati” banyak orang. Dalam penghormatannya, Presiden Malawi Lazarus Chakwera menyebut Magufuli sebagai “putra terbaik Afrika” yang “kehidupan pelayanannya” akan dikenang.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menggambarkannya sebagai “pan-Africanist sejati” yang tidak menyesal menjadi orang Afrika. Ramaphosa mengingat mantan presiden sebagai “pejuang” melawan korupsi, dan yang bekerja untuk rakyatnya.

Menurutnya, mendiang presiden Tanzania itu adalah seorang pejuang budaya dan tradisi Afrika, yang turut melestarikan bahasa Swahili, lingua franca Afrika Timur, di seluruh benua. “Bahasa Swahili telah diperkenalkan di sekolah-sekolah Afrika Selatan sebagai penghormatan kepada mendiang Presiden John Magufuli yang bersikeras untuk menggunakannya,” kata Ramaphosa.

Sepakat dengan hal itu, Presiden Botswana Mokgweetsi Masese, menilai mendiang Magufuli sebagai “guru yang hebat.” Dia bahkan dibandingkan dengan Presiden pendiri Tanzania Julius Nyerere. (kompas/hm09)

Related Articles

Latest Articles