Meksiko, MISTAR.ID
Sebanyak 15 orang penduduk tewas dalam penyerangan yang terjadi di desa adat selatan Meksiko. Pihak berwenang mengaku bahwa penyerangan terjadi karena perselisihan lokal dan serangan ini pun paling brutal yang menguncang pedesaan dalam beberapa tahun terakhir, Senin (23/6/20).
Jaksa penuntut negara di negara bagian Oaxaca mengatakan mayat 13 pria dan dua wanita diidentifikasi sebagai korban serangan pada Minggu malam dan Senin pagi di kotamadya San Mateo del Mar, sebelah timur pelabuhan Pasifik Salina Cruz.
Pemerintah kota San Mateo del Mar mengeluarkan pernyataan yang mengatakan serangan itu didalangi, setidaknya enam orang bersenjata dengan dukungan dari tersangka bos kejahatan setempat.
Dalam sebuah pernyataan, jaksa penuntut negara bagian Oaxaca mengatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk memicu kekerasan di Huazantlan del Rio, sebuah desa setempat yang berasal dari Ikoots. Para pejabat juga masih menyelidiki apakah para penyerang memiliki senjata.
Baca juga:Â Protes Kekerasan Oleh Polisi, Unjuk Rasa Warga Di Meksiko Rusuh
Dua wanita yang terbunuh itu memprotes pelanggaran oleh salah satu tersangka penyerang, yang menyebut dirinya sebagai wakil Huazantlan del Rio, kata pemerintah kota.
Para penyerang menyiksa dan membakar hidup-hidup sejumlah korban mereka, kata pemerintah kota. Foto-foto beberapa mayat korban yang terbakar sebagian dipublikasikan di media sosial. Salah satu orang yang tewas itu tampaknya dipukuli dengan batu bata.
Seorang pejabat negara mengatakan foto-foto itu asli. Belum ada penangkapan yang dilakukan, pejabat itu menambahkan. San Mateo del Mar terletak di atas ludah pantai, dan daerah itu telah menderita perselisihan wilayah dan konflik hak selama bertahun-tahun, menurut pejabat negara.
Daerah di sekitar tanah genting Tehuantepec juga menjadi terkenal dalam beberapa tahun terakhir untuk sengketa tanah atas proyek infrastruktur.(Reuters/JA/hm07)
