Hawaii, MISTAR.ID
Kehancuran akibat kebakaran hutan di Maui semakin semakin meningkat. Hingga Sabtu (12/8.2023), pejabat setempat mengatakan, jumlah korban meninggal dunia sudah mencapai 80 orang dan kemungkinan besar masih akan bertambah.
Tim pencari dan penyelamat melakukan penyisiran dengan anjing pelacak di puing-puing kebakaran di Lahaina untuk mencari para korban. Sementara kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai US$5,5 miliar (± Rp84,3 triliun).
Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) mengatakan, amukan Si Jago Merah yang merambat dengan cepat telah melahap lebih dari 1.000 bangunan dan meratakan hampir seluruh kota.
Baca Juga:Â Korban Tewas Akibat Kebakaran di Hawaii Bertambah Menjadi 67 Orang
Jaksa Agung negara bagian, Anne Lopez, mengatakan dia sedang melakukan tinjauan tentang pengambilan keputusan, baik sebelum maupun selama kebakaran, sementara Gubernur Josh Green mengatakan kepada CNN bahwa dia telah mengizinkan tinjauan terhadap tanggapan darurat.
Otoritas setempat menjelaskan faktor-faktor yang memperburuk keadaan, termasuk kegagalan jaringan komunikasi, hembusan angin kencang dari badai terpisah di lepas pantai dan kebakaran hutan terpisah puluhan mil jauhnya.
Baca Juga:Â Kebakaran Hutan di Hawaii Merambat ke Wilayah Perkotaan, 53 Meninggal Dunia
Hal ini membuat pihak berwenang hampir tidak mungkin untuk berkoordinasi secara real-time dengan lembaga manajemen darurat yang biasanya mengeluarkan peringatan dan perintah evakuasi.
Jumlah korban tewas menjadikan bencana yang berawal pada hari Selasa (8/8/2023) kemarin menjadi yang terburuk dalam sejarah Hawaii, melampaui tsunami tahun 1961, di mana sebanyak 61 orang telah meninggal dunia. Itu terjadi tepat setahun setelah Hawaii menjadi negara bagian AS. (Mtr/hm22)
