12.6 C
New York
Friday, May 3, 2024

Kebun Binatang di China Dituding Tampilkan Manusia Berkostum Perankan Beruang Madu

Hangzhou, MISTAR.ID

Sebuah kebun binatang di China timur membantah anggapan bahwa beberapa beruangnya adalah orang-orang yang mengenakan kostum setelah video beruang madu Malaya yang berdiri dengan kaki belakangnya tampak seperti manusia menjadi viral. Memicu rumor dan teori konspirasi di media sosial China.

Dalam sebuah pernyataan yang ditulis dari sudut pandang beruang madu bernama “Angela”, pejabat dari kebun binatang Hangzhou mengatakan orang-orang “tidak memahami” spesies tersebut.

“Saya Angela si beruang madu. Saya mendapat telepon setelah bekerja kemarin dari kepala kebun binatang menanyakan apakah saya malas dan bolos kerja hari ini dan menemukan manusia untuk menggantikan saya,” bunyi pernyataan itu.

“Izinkan saya mengulangi lagi kepada semua orang bahwa saya beruang madu, bukan beruang hitam, bukan anjing. Beruang madu!.”

Baca juga: Wow! Beruang Bobol Mobil dan Tenggak 69 Kaleng Soda di Kanada

Dalam video yang dibagikan di situs microblogging China populer Weibo, seekor beruang madu terlihat berdiri tegak di atas batu dan melihat keluar dari kandangnya.

Banyak pengguna Weibo mencatat postur tegak hewan itu, serta lipatan bulu longgar di belakangnya. Membuat beruang itu terlihat agak aneh dan memicu spekulasi bahwa manusia mungkin menyamar sebagai beruang.

Ini mungkin terdengar seperti langkah pertama yang tidak masuk akal. Tapi kebun binatang di China telah dicemooh publik di masa lalu karena mencoba menganggap hewan peliharaan seperti anjing sebagai hewan liar.

Pada tahun 2013, sebuah kebun binatang kota di provinsi Henan tengah membuat marah pengunjung dengan mencoba menyamar sebagai anjing Tibetan Mastiff sebagai singa. Pengunjung yang sempat mendekati kandang kaget saat mendengar gonggongan “singa”.

Baca juga: Dua Beruang Madu Kena Jerat di Areal Kebun PT Rudimex Langkat, Dilepas ke Kawasan TNGL

Pengunjung di kebun binatang China lainnya, di provinsi Sichuan, terkejut saat menemukan seekor golden retriever duduk di kandang yang diberi label sebagai kandang singa Afrika.

Beruang yang terlupakan di bawah ancaman

Berasal dari hutan tropis Asia Tenggara, beruang madu adalah spesies beruang terkecil di dunia. Beruang dewasa berdiri pada ketinggian hingga 70 sentimeter (28 inci) dan berat antara 25 hingga 65 kilogram, kata para ahli.

Mereka tidak hibernasi dan juga dicirikan oleh bercak bulu berbentuk bulan sabit berwarna kuning di dada. Dan lidah panjang yang membantu mereka mengekstrak madu dari sarang lebah. Membuat mereka diberi nama “beruang madu” di Malaysia dan Indonesia.

Beruang madu terdaftar sebagai rentan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan merupakan spesies yang dilindungi di negara asalnya seperti Malaysia.

Baca juga: Reni, Si Beruang Madu di Medan Zoo akan Dioperasi Karena Patah Tangan

Jumlah mereka di alam terancam oleh pemburu liar dan penggundulan hutan. Jumlahnya menurun 35% selama tiga dekade terakhir, menurut kelompok konservasi seperti Pusat Konservasi Beruang Madu Kalimantan (BSBCC) di Sabah, Malaysia.

“Tidak banyak orang yang tahu tentang beruang madu. Mereka adalah spesies yang sangat terlupakan,” kata pendiri BSBCC dan ahli biologi margasatwa Wong Siew Te kepada CNN.

“Sebagian besar spesies beruang dapat berdiri dengan kaki belakangnya. Tetapi beruang madu berdiri tinggi untuk mencapai tempat yang lebih tinggi. Untuk menyelidiki lingkungan mereka sehingga ada alasan mengapa mereka melakukan itu. Beruang madu betina bahkan menggendong anaknya dengan kedua tangan dan berjalan dengan kaki mereka. Sangat mirip manusia, jadi saya rasa itulah mengapa orang salah paham.

Wong mengatakan bahwa kulit beruang yang longgar dan kendor juga berfungsi penting di alam liar, dengan bertindak sebagai pelindung dari pemangsa. Melindungi mereka dari gigitan dan cedera yang lebih dalam.

Baca juga: Beruang Madu Serang Warga Hingga Tewas

“Beruang madu biasanya gemuk dan bulat. Saat kondisi buruk dan makanan langka, kulit mereka menjadi kendur,” kata Wong.

“Hutan menghilang dan ibu sering dibunuh oleh pemburu yang mencuri anaknya. Ini adalah masalah besar di seluruh Asia Tenggara. Beruang madu juga tunduk pada perdagangan empedu beruang yang kejam,” tambah Wong.

“Perlu ada lebih banyak kesadaran dan pendidikan tentang beruang madu. Mereka adalah spesies yang dilindungi dan istimewa dan berada dalam masalah serius.” (CNN/hm21).

Related Articles

Latest Articles