18.6 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Jet Tempur AS Serang Fasilitas Senjata Suriah yang Disebut Dukung Milisi

“Serangan pertahanan diri yang presisi ini merupakan respons terhadap serangkaian serangan yang sedang berlangsung dan sebagian besar tidak berhasil terhadap personel AS di Irak dan Suriah oleh kelompok-kelompok milisi dukungan Iran yang dimulai pada 17 Oktober,” kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam sebuah pernyataan.

“Serangan-serangan yang didukung Iran terhadap pasukan AS ini tidak dapat diterima dan harus dihentikan,” tambah Austin.

Sebelumnya, Kamis (26/10/23) Gedung Putih mengatakan, Biden telah mengirimkan pesan kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang memperingatkan Teheran agar tidak menargetkan personel AS di Timur Tengah.

Baca Juga: Izin Tinggal Pelaku Penistaan Al-Quran Dicabut Swedia

“Apa yang kami inginkan adalah agar Iran mengambil tindakan yang sangat spesifik, untuk mengarahkan milisi dan proksinya agar mundur,” kata seorang pejabat senior pertahanan AS.

Menurut pejabat tersebut, Amerika Serikat tidak mengkoordinasikan serangan udara dengan Israel.

AS telah mengirim kapal perang dan pesawat tempur ke wilayah tersebut selama tiga minggu terakhir. Kamis kemarin, Pentagon mengatakan sekitar 900 tentara AS telah tiba di Timur Tengah atau sedang menuju ke sana untuk memperkuat pertahanan udara bagi personel AS.

Sementara itu, Jumat (27/10/23), Israel mengatakan bahwa serangan militer ke Gaza sedang dalam persiapan tahap operasi berikutnya, di tengah kekhawatiran bahwa invasi darat ke daerah kantong Palestina itu dapat memicu konflik Timur Tengah yang lebih luas.

Related Articles

Latest Articles