12.1 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Jejalan Narapidana Di Penjara Izalco El Salvador Abaikan Aturan Social Distancing

San Salvador, MISTAR.Id
Otoritas El Salvador telah mengabaikan aturan jarak sosial pada hari Sabtu (25/4/20). Mereka menjejalkan tahanan bersama-sama di dalam penjara penguncian setelah terjadinya 22 kasus pembunuhan di negara itu, hanya dalam satu hari.

Presiden El Salvador Nayib Bukele, 38, mengumumkan keadaan darurat penjara pada Jumat (24/4/20) malam setelah lonjakan kasus pembunuhan. Para narapidana penjara Izalco yang terdiri dari anggota geng dikumpul bersama-sama, dipaksa berjejalan satu sama lain setelah Presiden Nayib Bukele memerintahkan pengurungan 24 jam penjara . Presiden Bukele mengatakan para pemimpin mereka akan dikirim ke sel isolasi. Sebanyak 22 kasus pembunuhan terjadi di negara itu hanya dalam satu hari.

“Tidak boleh ada aktivitas luar. Toko-toko akan tetap ditutup dan semua kegiatan ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Penguncian darurat secara maksimum akan diberlakukan sementara polisi menyelidiki 22 pembunuhan yang dilaporkan pada hari Jumat. Jumlah itu adalah jumlah tertinggi dalam satu hari sejak Bukele menjabat Juni lalu, seorang juru bicara kepolisian mengatakan.

Narapidana bermasker dengan celana pendek dipaksa skin-to-skin setelah presiden El Salvador
umumkan penguncian penjara di seluruh negeri (f:dailymail/mistar)

Siapakah geng El Salvador?

Dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari 100.000 Salvador telah mengungsi dari rumah mereka dan dipaksa untuk melarikan diri dari negara Amerika Tengah karena ancaman yang terus menerus harus dihadapi mereka dari geng jalanan.

Awal bulan ini, geng-geng negara itu bertindak sebagai penegak sistem keadaan darurat Bukele, dengan menggunakan ancaman dan pemukul bisbol untuk membuat orang tetap di dalam ruangan.

“Kami tidak ingin melihat siapa pun di jalan,” kata sebuah rekaman baru-baru ini. “Jika kamu keluar, lebih baik hanya untuk ke toko, dan kamu lebih baik memakai masker.”

Anggota geng sebagian besar adalah anggota organisasi kriminal Barrio 18 dan MS-13 yang terdiri dari orang-orang yang dideportasi dari Amerika Serikat.

Mara Salvatrucha, yang dikenal sebagai MS-13, adalah geng kriminal internasional yang berasal dari Los Angeles, California, sekitar tahun 1970-an dan 1980-an. MS-13 dikenal akan kekejamannya, dan persaingannya dengan 18th Street Gang. Sebagian besar anggotanya adalah orang Amerika Tengah, khususnya El Salvador

Geng kemudian menyebar ke banyak bagian benua Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, dan Amerika Tengah, dan aktif di daerah perkotaan, pinggiran kota, dan pedesaan.

El Salvador telah lama diganggu oleh geng jalanan yang kuat yang dikenal sebagai Maras, hanya dalam beberapa tahun yang lalu , negara ini mencatat tingkat pembunuhan tertinggi di Amerika.

Namun, di bawah pimpinan Bukele angka pembunuhan telah jatuh secara signifikan dan negara Amerika Tengah tersebut dalam beberapa bulan terakhir telah mencatat beberapa hari tanpa pembunuhan.

El Salvador telah memberlakukan beberapa langkah paling keras di Amerika untuk memerangi penyebaran virus corona. Negara itu memulai penguncian nasional pada 22 Maret, dan telah membuat hukuman bagi pelanggar penguncian dengan hukuman penjara.

Pengadilan konstitusi negara telah memutuskan untuk membebaskan beberapa orang yang ditahan secara ilegal. Namun Presiden Nayib Bukele terus membela otoritas polisi untuk menahan orang dan mengirim mereka ke karantina.

“Pemerintah bersikeras menggunakan kurungan sebagai hukuman bagi siapa pun yang melanggar perintah eksekutif”, kata Celia Medrano, kepala program organisasi hak asasi manusia yang berbasis di San Salvador Cristosal, kepada Al Jazeera .

“Mereka harus mempertimbangkan bahwa ada situasi pekerjaan informal untuk kelangsungan hidup membuat banyak orang tidak dalam kondisi untuk mempertahankan karantina di rumah mereka sendiri.”

Negara dengan 6,4 juta orang penduduk , 298 dikonfirmasi terinfeksi positif virus korona, dan delapan orang meninggal sejak dimulainya pandemi, menurut John Hopkins University.

Sumber : Dailymail
Pewarta: Gustina Hong
Editor : Rika Yoesz

Related Articles

Latest Articles