17.2 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Israel Komentari Sikap Hamas Terima Proposal Gencatan Senjata Terbaru

Tel Aviv, MISTAR.ID

Pihak Israel menanggapi tindakan Hamas menyetujui proposal gencatan senjata terbaru untuk perang yang berkecamuk di Jalur Gaza.

Tel Aviv menyatakan, Hamas cuma menyetujui versi ‘lebih lunak’ dari proposal gencatan senjata yang disampaikan Mesir, dimana sejumlah ketentuan di dalamnya tak dapat diterima oleh Israel.

Sebelumnya, pada Senin (6/5/24) waktu setempat, Hamas menyetujui proposal gencatan senjata untuk perang yang bergejolak selama 7 bulan terakhir di Jalur Gaza.

Baca juga:26 Warga Palestina Tewas Akibat Jet Tempur Israel Serang Rafah

Dirangkum dari Al Arabiya, pada Selasa (7/5/24), salah seorang pejabat Israel yang enggan disebut identitasnya menuturkan, apa yang disetujui Hamas itu sepertinya tipu muslihat bertujuan untuk membuat Tel Aviv tampak seperti pihak yang menolak kesepakatan.

“Walaupun proposal Hamas jauh dari tuntutan penting Israel, Tel Aviv bakal mengutus delegasi level kerja kepada mediator,” sebut pernyataan yang dirilis kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu usai digelarnya rapat kabinet perang Israel.

“Kabinet perang dengan suara bulat menetapkan jika Israel meneruskan operasi di Rafah dalam memberikan tekanan militer terhadap Hamas, bertujuan mempercepat pembebasan para sandera kami dan tujuan-tujuan perang lainnya,” ujar kantor Netanyahu.

Baca juga:Hamas Teruskan Bahas Gencatan Senjata Meski Israel Tak Kirim Delegasi

Juru bicara (jubir) militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, seluruh proposal terkait negosiasi pembebasan sandera di Jalur Gaza dikaji secara serius, dan pada saat yang sama, Israel meneruskan operasi militer di daerah  yang dikuasai Hamas.

Ketika ditanya dalam konferensi pers apakah sikap Hamas menyetujui proposal gencatan senjata akan berimbas pada serangan yang diwacanakan di Rafah, Hagari menegaskan, operasi bakal tetap berlangsung berdasarkan rencana.

Dilaporkan Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh sudah berbicara dengan PM Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan Menteri Intelijen Mesir, Abbas Kamel untuk menyampaikan persetujuan yang diberikan Hamas. (dtk/hm16)

Related Articles

Latest Articles