Ali Shihabi, seorang analis Saudi yang dekat dengan istana kerajaan Saudi, mengatakan bahwa Iran telah menyatakan jika negara-negara Teluk membuka wilayah udara mereka untuk Israel, itu akan menjadi tindakan perang.
Diplomat tersebut mengatakan Teheran telah mengirimkan pesan yang jelas ke Riyadh bahwa sekutunya di negara-negara seperti Irak atau Yaman mungkin akan merespons jika ada dukungan regional bagi Israel untuk melawan Iran.
Baca juga: AS dan Israel Akan Bahas Situasi Timur Tengah
Potensi serangan Israel yang menguatirkan itu menjadi fokus pembicaraan, pada hari Rabu (9/10/24), antara penguasa de facto Saudi yakni Putra Mahkota Mohammed bin Salman, dan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi, yang sedang melakukan tur kunjungan ke Teluk untuk menggalang dukungan.
Kunjungan menteri Iran tersebut, bersamaan dengan komunikasi Saudi-Amerika di tingkat kementerian pertahanan, adalah bagian dari upaya terkoordinasi untuk mengatasi krisis ini.
Sementara itu, seseorang di Washington yang akrab dengan diskusi tersebut menegaskan bahwa para pejabat Teluk telah menghubungi rekan-rekan AS untuk mengungkapkan kekhawatiran tentang potensi pembalasan Israel.
Sedangkan Gedung Putih menolak berkomentar ketika ditanya, apakah pemerintah negara-negara Teluk telah meminta atau melobi Washington untuk memastikan tanggapan Israel yang terukur. (rtc/hm27)
