Hyena Tutul Ditemukan di Mesir Tenggara, Pertama Kali dalam Ribuan Tahun
Hyena tutul ditemukan di Mesir Tenggara, hewa tersebut merupakan spesies pertama yang tercatat di Mesir selama ribuan tahun. (f:antoniofriedemann via phys.org/mistar)
Mesir, MISTAR.ID
Sebuah penemuan langka terjadi di Mesir Tenggara, saat seekor hyena tutul (Crocuta crocuta) ditemukan sekitar 30 km dari perbatasan dengan Sudan. Ini menjadi pertama kalinya dalam ribuan tahun spesies ini tercatat di wilayah tersebut. Hewan tersebut ditangkap dan dibunuh oleh penduduk setempat.
Dr. Abdullah Nagy, penulis utama penelitian dari Universitas Al-Azhar, mengungkapkan bahwa awalnya ia tidak percaya dengan laporan tersebut, hingga ia memverifikasi foto dan video bangkai hyena yang ditemukan. "Melihat buktinya, saya benar-benar terkejut. Itu di luar dugaan kami bahwa hewan tersebut ditemukan di Mesir," ujarnya.
Penampakan ini terjadi sekitar 500 km di utara wilayah yang biasa dihuni oleh hyena tutul di Sudan. Para peneliti mengemukakan teori bahwa perubahan cuaca regional, khususnya fenomena Palung Laut Merah Aktif, mungkin berperan dalam meningkatkan curah hujan dan mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga menciptakan koridor migrasi bagi hyena.
Para peneliti menggunakan data satelit dari citra Landsat 5 dan 7 antara 1984 hingga 2022 untuk memetakan curah hujan dan vegetasi. Hasilnya menunjukkan peningkatan nilai NDVI (Indeks Vegetasi Perbedaan yang Dinormalisasi) dalam lima tahun terakhir, yang mengindikasikan adanya peningkatan pertumbuhan tanaman yang bisa mendukung ketersediaan mangsa bagi hyena.
“Fakta bahwa area koridor ini semakin ramah lingkungan mungkin menjelaskan bagaimana hyena dapat menjelajah sejauh ini ke wilayah utara,” kata Nagy. Meskipun demikian, motivasi pasti di balik perjalanan panjang hyena tersebut ke Mesir masih menjadi misteri yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
Hyena tutul, predator berkelompok yang sangat sukses, biasanya ditemukan di Afrika sub-Sahara. Mereka mampu menempuh jarak hingga 27 km dalam sehari dan sering mengikuti migrasi ternak semi-nomaden yang dikelola manusia. Mereka bertahan hidup dengan berburu, termasuk terkadang memangsa ternak.
Individu hyena yang ditemukan di Mesir ini diketahui telah membunuh dua kambing yang digembalakan oleh masyarakat setempat di Wadi Yahmib, Kawasan Lindung Elba. Setelah pembunuhan tersebut, hyena tersebut dilacak, ditemukan, dan akhirnya dibunuh pada akhir Februari 2024. Penemuan ini memicu para ahli ekologi untuk menindaklanjuti dan menganalisis lebih lanjut.
Temuan ini menambah pemahaman tentang distribusi hyena tutul dan membuka diskusi baru tentang bagaimana perubahan iklim regional dapat memengaruhi migrasi hewan. Peneliti menyarankan bahwa pergeseran iklim dan vegetasi dapat mempengaruhi pola perjalanan hewan-hewan besar ini, yang berimplikasi pada ekosistem dan interaksi manusia-hewan. (dtc/hm25)