17.2 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Hamas Tolak Tawaran Mesir Soal Membebaskan Gaza

Mesir mengajukan proposal kepada Hamas dan Jihad Islam agar mau melepas Gaza. Imbalannya, gencatan senjata permanen. Namun permintaan yang dibicarakan melalui mediator di Kairo itu langsung ditolak.

Proposal juga menawarkan gencatan senjata yang diiringi dengan pembebasan sandera oleh Hamas. Dalam pembahasan ini, Mesir turut menawarkan visi daripada rencana konkret, yang didukung Qatar yang juga sebagai mediator.

Selain itu, Mesir juga mendorong kesepakatan lebih luas seperti perombakan pemerintahan di Gaza yang saat ini tangan Hamas. Terkait perombakan pemerintahan itu, Mesir mengusulkan penyelenggaraan pemilu di Gaza.

Pada saat bersamaan, Mesir berusaha meyakinkan Hamas bahwa anggotanya tak akan dikejar atau dipersekusi jika menempuh jalan tersebut. Namun, Hamas dengan tegas menolak konsesi apa pun selain pembebasan sandera. Lebih dari 100 sandera masih ditahan Hamas.

Baca juga: Total 20.258 Jiwa Warga Gaza Tewas Akibat Serangan Israel

Terkait rumor itu, anggota biro politik Hamas, Izzat al-Rishq, menepisnya. Menurutnya, tidak ada negosiasi sebelum penghentian agresi sepenuhnya. Menurutnya, Hamas menginginkan penghentian sepenuhnya agresi dan pembantaian kepada rakyat. Ia merujuk pada korban jiwa warga Palestina akibat serangan militer Israel yang telah mencapai 20 ribu orang.

Pejabat Hamas yang berkunjung baru-baru ini ke Kairo menolak berkomentar mengenai tawaran khusus dari Mesir itu, yang bisa membuat lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah Gaza. Mereka tetap merujuk pada sikap resmi Hamas.

‘’Kami juga menyatakan, kepada para pejabat Mesir, bantuan kemanusiaan untuk warga kami harus terus berjalan dan bertambah banyak yang bisa menjangkau semua warga, baik yang ada di wilayah utara maupun selatan Gaza,’’ katanya menegaskan.

Ia menambahkan, setelah agresi militer Israel berhenti dan bantuan kemanusiaan bertambah banyak, Hamas siap membicarakan soal pertukaran tahanan. Jihad Islam yang juga memiliki sandera di Gaza menegaskan pula sikap Hamas.

Delegasi Jihad Islam yang langsung diketuai pemimpinnya, Ziad al-Nakhala, baru-baru ini berada di Kairo untuk bertukar pikiran dengan sejumlah pejabat Mesir mengenai pertukaran tahanan serta isu-isu lainnya.

Baca juga: Israel Isyaratkan Serangan ke Gaza di Tengah Sidang DK PBB

Meski demikian, seorang pejabat Mesir mengungkapkan, Jihad Islam menetapkan syarat dihentikannya agresi militer Israel sebelum mereka melakukan negosiasi lebih jauh. Jihad Islam menegaskan, pertukaran tahanan harus didasarkan pada prinsip “all for all”.

Maknanya, pembahasan semua sandera oleh Hamas atau pun Jihad Islam ditukar dengan pembebasan seluruh warga Palestina dari penjara Israel. Sebelum 7 Oktober 2023, terdapat 5.250 warga Palestina yang ditahan Israel, tetapi kini jumlahnya sudah mencapai sekitar 10 ribu.

Menurut Palestinian Prisoners Association, Israel menangkap ribuan warga Palestina di Tepi Barat atau pun Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober. (republika/hm17)

Related Articles

Latest Articles