17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

Gembong Narkoba Diduga Sogok Presiden Honduras

Tegucigalpa, MISTAR.ID

Honduras kini memiliki tuduhan serius dalam persoalan narkoba di negara tersebut. Presiden Honduras, Juan Orlando Hernández, diduga menerima suap untuk melindungi sejumlah gembong narkoba kelas kakap, demikian dilansir media, Rabu (10/2/21).

Tuduhan itu tercantum dalam berkas penyelidikan perkara seorang gembong narkoba bernama Geovanny Fuentes Ramirez, yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung Federal Amerika Serikat.

Jaksa menyebut Ramirez berkonspirasi untuk menyelundupkan kokain ke Amerika Serikat, dan membunuh sejumlah orang untuk melindungi bisnis narkoba. Mereka menyatakan Hernández menerima suap dari sejumlah gembong narkoba, termasuk Joaquin ‘El Chapo’ Guzman yang merupakan mantan pemimpin kartel narkoba di Juarez, Meksiko.

Baca juga: Presiden Honduras Positif Covid-19

Kejaksaan Federal AS menyatakan selama proses penyelidikan, pemerintah Honduras sama sekali tidak memberikan bantuan. Padahal adik Hernández, Juan Antonio ‘Tony’ Hernández, divonis bersalah dalam kasus narkoba di New York pada 2019 silam.

Dalam beberapa tahun belakangan, Kejaksaan Distrik Selatan New York mengusut kasus para sejumlah perwira aparat keamanan dan politikus di Honduras yang diduga melindungi para gembong narkoba.

“Proses penyelidikan ini memperlihatkan bahwa terjadi korupsi yang endemik di Honduras, dan selain itu, pemerintah Honduras sama sekali tidak membantu proses ini,” demikian isi keterangan Kejaksaan Distrik Selatan New York.

Para jaksa mempersoalkan sikap pemerintah Honduras yang hanya mau memberikan sejumlah bukti-bukti terkait perkara Tony dan enggan mengekstradisi sejumlah saksi yang dinilai penting dalam mengungkap kasus itu.

Menurut penelusuran kejaksaan AS, ada dugaan pemerintah dan militer Honduras dengan sengaja melindungi para gembong dari Amerika Selatan untuk mengirimkan narkoba dari negara itu ke Negeri Paman Sam. Menanggapi tuduhan itu, Hernández membantah menerima uang dari bandar narkoba.

Baca juga: Ribuan Migran Honduras Bentrok Dengan Aparat

“Klaim bahwa Presiden Hernández menerima suap dari Geovanny Daniel Fuentes Ramirez atau melindungi dan berkoordinasi dengan para bandar narkoba adalah seratus persen keliru, dan nampaknya tuduhan itu hanya berdasarkan pengakuan liar para penjahat yang ingin membalas dendam dan berharap hukuman mereka dipangkas,” demikian isi pernyataan Kantor Kepresidenan Honduras melalui Twitter.

“Tuduhan itu tidak tepat karena di masa pemerintahan Hernández, penyelundupan kokain melalui Honduras justru menurun dari 87 persen menjadi 4 persen mulai dari 2013 hingga 2019,” demikian isi pernyataan itu.

Hernandez adalah mantan Ketua Kongres Honduras dan kemudian dilantik menjadi presiden pada 2013. Dia kemudian terpilih kembali dalam pemilihan umum pada 2017 dan masa jabatannya akan berakhir pada Januari 2022. (ant/hm09)

Related Articles

Latest Articles