Filipina, MISTRA.ID
Kepala Staf Angkatan Darat Filipina Letnan Jenderal Roy Galido menyatakan soal keinginan negaranya untuk membeli rudal Typhon dari Amerika Serikat.
Dalam pernyataannya pada Senin (23/12/24) tersebut, dia menegaskan bahwa Typhon menjadi salah satu upaya dalam membangkan persenjataan militer dalam mempertahankan kedaulatan negaranya.
“Rencananya akan diakuisisi karena kami melihat kelayakan dan fungsinya dalam konsep implementasi pertahanan kepulauan kami,” kata Roy.
Baca juga:Rusia Tembakan Rudal Balistik Non-Nuklir Balas Serangan Ukraina
Pembelian Typhon dari AS tersebut, kata Roy lagi, bakal digunakan angkatan laut yang bertujuan dalam melindungi kawasan maritim Filipina.
Menurutnya, negaranya sangat perlu memberikan kontribusi dalam mempertahankan kepetingan mereka dan senjata dari AS tersebut dinilai sangat efektif.
Terkait rencana pembelian Typhon tersebut mendapat perhatian China. Keputusan tersebut dianggap dapat memicu “perlombaan senjata” di kawasan.
Bahkan Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan bahwa apa yang akan dilakukan Filipina menjadi tindakan yang provokatif dan berbahaya.
Baca juga:Rudal Israel Hantam Gedung Apartemen di Beirut, Viral di Media Sosial
“Pengenalan sistem rudal jarak menengah oleh Filipina adalah langkah provokatif dan berbahaya. (Langkah tersebut bisa) memicu konfrontasi geopolitik dan perlombaan senjata,” kata Mao Ning.
Typhon sendiri merupakan sistem peluncur jarak menengah yang diproduksi oleh perusahaan alutsista asal AS, Lockheed Martin.
Sistem peluncur rudal ini bisa meluncurkan rudal dengan jangkauan maksimal 480 kilometer. (cnn/hm17)