21 C
New York
Monday, September 9, 2024

Elon Musk Dijanjikan Trump Masuk Kabinet Jika Menang Pilpres

New York, MISTAR.ID

Apabila memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Calon Presiden (Capres) Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada Kamis (9/6/24), mengumumkan wacana bakal menempatkan CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk menjadi kepala komisi efisiensi pemerintah.

Kontestan capres dari Partai Republik itu menuturkan kepada para eksekutif bisnis dalam sebuah pidato di New York, jika Musk bakal mengawasi audit keuangan dan kinerja menyeluruh terhadap semua pemerintah federal jika terpilih lagi sebagai Presiden.

“Sebagai tugas perdana, komisi ini akan mengembangkan sebuah rencana aksi untuk melenyapkan penipuan dan pembayaran yang tak tepat dalam waktu 6 bulan. Ini bakal menghemat triliunan dollar,” sebutnya dilansir dari AFP.

Baca juga:Survei Pilpres AS, Elektabilitas Harris Unggul Dua Poin dari Trump

Trump seperti diketahui sudah berada dalam persaingan ketat dalam Pilpres melawan Wakil Presiden (Wapres) dari Partai Demokrat, Kamala Harris, yang telah menyiapkan visi ekonominya sendiri menyongsong debat presiden yang akan ditayangkan di televisi, pada Selasa (10/9/24).

Merupakan fakta, pemerintahan Trump di masa lalu sudah menghadapi melonjaknya utang nasional sebesar 8,2 triliun dollar AS atau hampir 2 kali lipat lebih besar dari Presiden Joe Biden.

Mantan Presiden AS itu belum secara terbuka mengidentifikasi penghematan apa pun dan para pengamat menilai skeptis perihal besarnya penghematan tersebut. Sebelumnya Trump sebelumnya telah menjanjikan pemotongan pajak besar-besaran.

Dia juga berikrar menjadikan Negeri Paman Sam menjadi ibu kota mata uang kripto dunia, dan akan mencabut Undang-Undang (UU) Pengurangan Inflasi Biden, yang menurunkan biaya untuk energi bersih dan pengobatan, sembari menindak kecurangan pajak.

Baca juga:Donald Trump Siap Debat dengan Kamala Harris

Di sisi lain, Musk sudah dikenal luas sebagai pendukung Trump. Miliarder bidang teknologi itu selama ini berperan sebagai salah satu pengkritik paling keras pemerintahan Biden-Harris dan acap kali menyebarkan informasi yang keliru menyangkut imigran tak berdokumen dan kecurangan pemilih.

Pria 53 tahun itu sempat mundur dari 2 dewan bisnis Gedung Putih pada 2017 atau selama masa kepresidenan Trump, pasca Partai Republik menarik AS dari perjanjian iklim Paris.

Komisi efisiensi mulanya merupakan ide Musk. Namun ini adalah pertama kalinya Trump mengkonfirmasi bahwa ia akan mengadopsi wacana itu, dan menunjuk Musk untuk memimpinnya.

“Saya berharap bisa melayani Amerika jika ada peluang. Tidak ada bayaran, tak ada jabatan, tidak ada pengakuan,” tulis Musk di platform media sosial (medsos) X. (kcm/hm16)

Related Articles

Latest Articles