12.9 C
New York
Monday, May 20, 2024

Biden akan Lakukan Kunjungan Penting ke Papua Nugini

Port Moresby, MISTAR.ID

Joe Biden akan menjadi presiden Amerika Serikat pertama, setidaknya dalam satu abad, yang mengunjungi Papua Nugini. Rencana untuk perjalanan singkat namun simbolis itu diungkapkan Menteri Luar Negeri, Justin Tkatchenko Kamis (27/4/23).

Biden berencana untuk singgah di Port Moresby pada Mei, saat ia melakukan perjalanan antara KTT G7 di Jepang dan KTT Quad di Sydney, Australia, kata menteri luar negeri.

“Dia akan datang pada tanggal 22 pagi, dan akan berada di sini hanya selama tiga jam,” kata Tkatchenko seraya menambahkan, pembicaraan diperkirakan akan fokus pada ekonomi, keamanan, dan perubahan iklim.

Perjalanan Biden dapat menghasilkan Perjanjian Kerjasama Pertahanan AS-Papua Nugini yang akan memungkinkan lebih banyak pelatihan bersama dan pengembangan infrastruktur keamanan.

Baca Juga: Kapal Ikan Indonesia Tertangkap di Papua Nugini

Perjalanan kepresidenan ini menunjukkan kepentingan strategis Papua Nugini yang berkembang pesat, karena AS dan sekutunya bergumul dengan China untuk mendapatkan pengaruh di seluruh Asia-Pasifik.

Presiden China Xi Jinping mengunjungi Port Moresby pada tahun 2018 dengan meriah, dengan bendera China dikibarkan di seluruh ibu kota dan iring-iringan mobilnya melewati kerumunan massa.

Perjalanan itu dipandang sebagai kudeta diplomatik besar bagi Beijing. Para pejabat AS dan Australia prihatin dengan pesatnya peningkatan investasi China di negara Melanesia yang kaya sumber daya itu.

Ada juga kekhawatiran bahwa China telah mencoba untuk membangun pos militer, mendorong Washington untuk melontarkan gagasan untuk mendirikan fasilitas angkatan laut bersama di Pulau Manus.

Baca Juga:Suku Cimbu ‘Manusia Kerangka’ dari Papua Nugini, Simak Ceritanya

Konstruksi dimulai pada pertengahan 2020, menurut Departemen Pertahanan Australia, yang juga mengambil bagian dalam prakarsa tersebut. Empat kapal patroli kelas Guardian diharapkan akan ditempatkan di fasilitas tersebut.

Diplomatik Terpencil

Rombongan menteri luar negeri AS telah mengunjungi Papua Nugini di masa lalu, termasuk Hillary Clinton dan kemudian Wakil Presiden AS Mike Pence pada 2018, yang turun tangan ketika Presiden Donald Trump membatalkan kehadirannya di pertemuan puncak daerah.

Menurut catatan Departemen Luar Negeri dari pemerintahan Theodore Roosevelt pada tahun 1901, tidak ada presiden AS yang pernah mengunjungi Papua Nugini. Tetapi kawasan itu semakin penting sejak China dan Kepulauan Solomon menyepakati pakta keamanan pada tahun 2022.

Baca Juga:Ahli Temukan Burung Auwo di Papua Nugini, yang Dikira Telah Punah

Rincian perjanjian tersebut belum dipublikasikan atas permintaan Beijing, tetapi sebuah draf yang dilihat oleh AFP, memiliki ketentuan yang akan memungkinkan China untuk mengerahkan pasukan ke negara tersebut.

Washington dan ibu kota lainnya telah menyatakan keprihatinan bahwa Beijing juga dapat mendirikan pos militer. Pada bulan Maret, sebuah perusahaan China yang didukung negara memenangkan kontrak untuk mengembangkan pelabuhan internasional di ibu kota Honiara. Itu merupakan sebuah kemenangan besar dalam upaya Beijing untuk mendapatkan pijakan strategis di Pasifik Selatan.Wilayah itu bisa terbukti vital dalam setiap kemungkinan perang militer atas Taiwan.(channelnewsasia.com/hm01)

Related Articles

Latest Articles