Di Tepi Barat, yang dikuasai Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan kelompoknya Fatah, ada yang mengejek Hamas karena berdiam diri.
Dalam pernyataan Fatah yang diterbitkan pada Juni 2022, kelompok tersebut menuduh pemimpin Hamas melarikan diri ke ibu kota Arab untuk tinggal di hotel mewah dan villa sementara rakyat mereka hidup dalam kemiskinan di Gaza.
Sumber keamanan Israel kedua mengatakan, bahwa ada saat-saat ketika Israel percaya pemimpin gerakan tersebut di Gaza, Yahya Al-Sinwar, sibuk mengelola Gaza daripada membunuh orang Yahudi.
Baca Juga:Â Hamas Tembakkan Ribuan Roket ke Israel, Puluhan Warga Tewas dan Ratusan Luka-luka
Pada saat yang sama, Israel beralih fokus dari Hamas ketika mereka berusaha untuk mencapai kesepakatan normalisasi hubungan dengan Arab Saudi, tambahnya.
Israel selama ini bangga dengan kemampuannya untuk menyusup dan memonitor kelompok-kelompok Islamis. Sebagai konsekuensinya, kata sumber yang dekat dengan Hamas, bagian penting dari rencana ini adalah untuk menghindari kebocoran.
Banyak pemimpin Hamas tidak tahu rencana-rencana tersebut, dan saat melatih 1.000 pejuang yang dikerahkan dalam serangan itu, mereka tidak memiliki firasat tentang tujuan pasti dari latihan-latihan itu.
Ketika hari itu tiba, operasi tersebut dibagi menjadi empat bagian, kata sumber Hamas tersebut, menjelaskan berbagai elemen tersebut.
