12.1 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Badai Musim Dingin Ekstrim Di AS, Listrik Padam Bergilir, 20 Tewas

Washington, MISTAR.ID

Musim dingin ekstrim melanda Amerika Serikat. Jutaan warga di bagian selatan mengalami mati lampu tanpa persiapan yang baik pada Selasa (16/2/21) saat badai musim dingin melanda dengan suhu terendah. Melansir media pada Rabu (17/2/21), lebih dari 20 kematian terkait badai terdata sejauh ini, termasuk kecelakaan lalu lintas di Texas, Kentucky, dan Missouri, menurut media lokal.

Di Texas paling parah, di mana kondisi pembekuan mendorong perusahaan utilitas menerapkan pemadaman listrik bergilir. Dampaknya, seorang wanita dan gadis muda meninggal karena keracunan karbon monoksida, setelah menggunakan mobil untuk menghasilkan panas, menurut media.

Di Houston pada Senin (15/2/21), seorang pria tunawisma tewas “mungkin karena kedinginan”, menurut Departemen Sheriff Harris County. Kepala Polisi Kota mengatakan seorang pria lain telah ditemukan tewas juga setelah kemungkinan kedinginan.

Baca juga: Badai Salju Picu Tabrakan Beruntun 130 Mobil Di Jepang

Seorang pria di Louisiana ditemukan meninggal ketika kepalanya terbentur setelah tergelincir di atas es, dan seorang bocah lelaki Tennessee (10 tahun) meninggal setelah dia dan saudara perempuannya (6 tahun) jatuh dari es ke dalam kolam pada Minggu (14/2/21).

Presiden Joe Biden pada Selasa (16/2/21) berjanji untuk memberikan sumber daya darurat tambahan bagi mereka yang terkena dampak “badai bersejarah”. Dia juga berterima kasih kepada “pekerja jalan, petugas patroli jalan raya, dan responden pertama yang mengambil tindakan cepat dalam kondisi mengerikan untuk menyelamatkan nyawa,” menurut pernyataan Gedung Putih.

Badai musim dingin menyebabkan setidaknya 4 tornado, menurut weather.com yang berbasis di Atlanta, termasuk satu di pesisir North Carolina pada Senin malam gwaktu setempat (15/2/21) yang menewaskan sedikitnya 3 orang dan melukai 10 lainnya.

“Diperkirakan sedikitnya 50 rumah terkena dampak dalam insiden itu dan beberapa saluran listrik rusak, hingga terjadi pemadaman listrik,” kata Layanan Darurat Brunswick County dalam sebuah pernyataan. Foto dan video yang disiarkan oleh media AS menunjukkan pohon tumbang, rumah rata, dan mobil hancur.

Baca juga: Badai Salju di Spanyol, 4 Orang Tewas dan Ribuan Terjebak

Menurut situs pelacakan lebih dari 3 juta pelanggan perumahan, komersial dan industri tanpa listrik di Texas pada Selasa malam waktu setempat (16/2/21).

Kekurangan bajak salju Di ibu kota negara bagian Austin, suhu turun menjadi 10 derajat Fahrenheit (-12 derajat Celcius), jauh di bawah rata-rata terendah pada Februari yaitu 45F. Sementara, termometer di Anchorage, Alaska berada pada 20F. Pemandangan musim dingin jarang terjadi di Houston, tempat penduduk setempat membangun manusia salju dan kereta luncur.

“Sangat menyenangkan melihat pemandangan putih, tapi sangat berbahaya pada saat yang sama, karena orang di sini tidak tahu bagaimana mengendarainya,” kata penduduk Houston, Michael, yang hanya menyebutkan nama depannya, kepada media.

“Kamu tahu mereka mengemudi terlalu cepat,” ujarnya. Di Mississippi, penduduk terbangun untuk menemukan banyak negara bagian Deep South yang berubah menjadi tertutup salju dan es.

Pihak berwenang dilaporkan berjuang untuk membersihkan jalan, karena mereka tidak memiliki bajak salju, karena kondisi itu jarang terjadi. Pejabat di seluruh AS mendesak penduduk untuk berhati-hati dalam beraktivitas di kondisi berbahaya tersebut.

Baca juga: Salju Longsor, 35 Orang Terperangkap Di Terowongan Dan 197 Hilang

Keadaan darurat terkait cuaca telah diumumkan di Texas, Alabama, Oklahoma, Kansas, Mississippi, dan Oregon, di mana hampir 200.000 pelanggan mengalami pemadaman listrik.

AS Batalkan 2.700 Penerbangan

Lebih dari 2.700 penerbangan di Amerika Serikat dibatalkan sepanjang Selasa, 16 Februari, di tengah kondisi cuaca dingin ekstrem. Suhu udara yang sangat rendah ini juga telah menewaskan lebih dari 20 orang, dan memicu pemadaman listrik di jutaan rumah di AS dan Meksiko.

Dilansir dari laman media pada Rabu, (17/2/21) sebagian besar pembatalan penerbangan terjadi di dua bandara Texas. Lebih dari 800 penerbangan dibatalkan di Bandara Internasional Dallas Fort Worth, dan 700 lainnya di Bush Intercontinental di Houston. Kondisi saat ini dinilai terlalu berbahaya bagi penerbangan.

Di Texas, otoritas setempat terpaksa harus melakukan pemadaman bergilir karena banyak sumber energi yang membeku. Kondisi berbahaya ini dilaporkan telah menewaskan sejumlah orang di Texas dan beberapa wilayah lainnya. (kompas/medcom/hm09)

Related Articles

Latest Articles