13.8 C
New York
Sunday, May 5, 2024

AS Tak Akan Kontrol Covid-19 Lagi, Ini Alasannya

Washington, MISTAR.ID
Meski kasus corona AS bertambah 59.752 kasus pada, Minggu (25/10/20). Artinya, dari awal mewabah hingga kini sudah 8.888.042 orang terinfeksi corona di AS (sesuai data Worldometers).

Akan tetapi, kantor kepresidenan Amerika Serikat (AS) melalui Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows mengatakan, bahwa AS tak akan mengendalikan pandemi virus corona meski laporan terbaru menunjukkan rekor harian Covid-19.

“Kami tidak akan mengendalikan pandemi,” katanya selama wawancara dengan CNN International, Senin (26/10/20). “Kami akan mengontrol fakta bahwa kami mendapatkan vaksin, terapi dan mitigasi lain,” sebutnya lagi.

Baca Juga:Belum Pulih, Trump Kembali ke Gedung Putih dan Melepas Masker

Ia bahkan berujar corona seperti flu. Yang perlu dipastikan, kata dia adalah bahwa, bagaimana caranya orang tidak meninggal karena virus. “Karena itu adalah virus menular seperti flu,” tegasnya.

Sebelumnya, lebih dari 224.000 orang di AS telah meninggal karena Covid-19. Pejabat setempat mendesak diberlakukannya protokol kesehatan seperti memakai masker sehingga bisa menyelamatkan nyawa.

Pemerintahan Trump berulang kali meremehkan keseriusan virus. Baru-baru ini, Trump bersikeras bahwa ‘virus akan hilang’, bahkan ketika lonjakan terjadi di sebagian besar negara bagian.

Baca Juga:Trump Disebut Terima Arahan Intelijen Soal Rusia-Taliban, Gedung Putih Membantah

Sementara itu, kemarin kepala staf Wakil Presiden AS Mike Pence dan pembantunya positif Covid-19. Namun Wapres mengaku tak akan melakukan karantina.

Kepala Staf Pence Marc Short diisolasi setelah dites positif pada, Sabtu (24/10/20). Seorang penasihat politik senior untuk wakil presiden, Marty Obst, dan dua asisten lainnya juga dinyatakan positif.

“Sementara Wakil Presiden Pence dianggap sebagai kontak dekat dengan Tuan Short, dalam konsultasi dengan Unit Medis Gedung Putih, akan mempertahankan jadwalnya sesuai dengan pedoman CDC,” kata Juru Bicara Wapres Devin O’Malley dalam pernyataan itu.

Akibat pernyataan ini, Bursa Berjangka Wall Street AS ditutup di zona merah. Dow Jones futures ‘nyungsep’ 100 poin, kehilangan 140 poin sejak dibuka Senin pekan lalu. Sementara S&P 500 futures dan Nasdaq 100 futures harus rela turun 0,4%.(cnbc/hm10)

Related Articles

Latest Articles