Sang Taipan berkeliling dunia dalam pencarian kesuksesan, bekerja di Tokyo dan New York sebelum pindah ke Shanghai, di mana ia merangkul kripto dan mendirikan Binance.
Ekspansinya dramatis. Binance menjadi bursa kripto terbesar di dunia hanya dalam waktu enam bulan.
Menurut firma riset CCData, meskipun pangsa pasarnya turun tahun ini, Binance masih menyumbang sekitar setengah dari volume perdagangan kripto global.
Sejak awal perusahaan, Zhao tetap mengendalikan Binance dengan erat, sebagai pemimpin kuat yang berkomitmen pada kerahasiaan dan fokus pada dominasi pasar, laporan Reuters tahun lalu menemukan.
Sebagai CEO, ia tetap mengendalikan detail operasional hingga hal-hal kecil. Pada saat bersamaan ia selalu memposting swafoto media sosial dengan sejumlah pemimpin dan wali kota di dunia.
Baca Juga:Â Ekonom: Kenaikan UMP Sumut Jauh dari Harapan Buruh
Zhao memasang lingkaran rapat rekan-rekannya, banyak dari mereka yang telah bekerja atau belajar di China, ke posisi-posisi teratas.
Co-Founder Yi He sekarang menjalankan cabang modal ventura Binance, serta departemen kunci lainnya.
Ketika Binance mempekerjakan lebih luas dari dunia keuangan dan regulasi tradisional, kendali ketat Zhao atas perusahaan tetap tak berkurang.
Perusahaan ini, yang menyebut dirinya sebagai ekosistem, telah mendirikan lebih dari 70 entitas, sebagian besar dikendalikan oleh Zhao secara pribadi.
“Zhao tidak berbakti kepada siapa pun selain dirinya sendiri,” tulis Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas pada Maret setelah menggugat Binance atas operasi yang disebutnya sebagai program kepatuhan palsu.
Belum jelas apakah Zhao sekarang akan melepaskan kendali atas perusahaan-perusahaannya.
Sementara itu, salah satu penunjukannya akan mengambil alih kepemimpinan Binance.
Richard Teng, seorang eksekutif senior Binance yang bergabung pada tahun 2021, menjadi CEO baru, cuit CZ di media sosial X, Selasa kemarin.
“Teng memastikan Binance mencapai fase keamanan, transparansi, kepatuhan, dan pertumbuhan berikutnya,” katanya. (Mtr/hm22)
