Pemerintah Jepang berpendapat bahwa pembuangan air tersebut sudah aman, dengan argumen bahwa Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) juga menyimpulkan bahwa dampaknya pada manusia dan lingkungan adalah ‘sangat kecil’.
Menteri Perindustrian Jepang, Yasutoshi Nishimura, mengatakan kepada wartawan, bahwa pemerintahnya akan dengan tegas meminta China untuk mengangkat larangan impor produk perikanan.
Jepang mengekspor produk perikanan senilai sekitar $600 juta ke China pada tahun 2022, menjadikannya pasar terbesar bagi ekspor Jepang dan Hong Kong menjadi yang kedua.
Baca Juga: Mulai 24 Agustus, Jepang Siap Melepaskan Air Fukushima Hasil Olahan Nuklir ke Laut
Penjualan ke China dan Hong Kong menyumbang 42% dari total ekspor produk perikanan Jepang pada tahun 2022, menurut data pemerintah.
Bea cukai China tidak merinci tentang produk perikanan tertentu yang terkena dampak larangan ini dan belum memberikan tanggapan permintaan komentar.
Proses Selama 1 Dekade
Pembangkit listrik Fukushima Daiichi hancur pada Maret 2011 setelah gempa bumi dengan magnitudo 9,0 menghasilkan gelombang tsunami yang menyebabkan kerusakan di 3 reaktor.
Pelepasan pertama sekitar 7.800 meter kubik – setara dengan sekitar tiga kolam renang Olimpiade – akan berlangsung selama sekitar 17 hari.
Menurut hasil uji coba Tepco yang dirilis pada hari Kamis, air tersebut mengandung hingga 63 bequerels tritium per liter, di bawah batas air minum yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia sebesar 10.000 bequerels (satuan radioaktif-red) per liter.
