20.5 C
New York
Friday, May 10, 2024

80 Migran Tunisia Sekarat di Padang Pasir Diselamatkan Penjaga Perbatasan Libya

Medan, MISTAR.ID

Penjaga perbatasan Libya menyelamatkan puluhan migran yang ditinggalkan di padang pasir oleh otoritas Tunisia. Mirisnya, mereka ditemukan tidak memiliki air, makanan atau tempat tinggal.

AFP melaporkan pada Minggu (16/7/23) bahwa ratusan imigran dari negara sub-Sahara di Afrika dibawa secara paksa ke daerah gurun. Ini terjadi pada awal Juli setelah kerusuhan rasis di Sfax, kota terbesar kedua di Tunisia.

Para imigran tampak kelelahan dan dehidrasi. Mereka duduk atau berbaring di pasir dan melindungi diri dari panas musim panas setinggi 40 derajat Celcius di semak-semak.

Baca juga: Dengan 300 Orang Jadi Korban Tenggelamnya Kapal Migran Terburuk di Yunani, Pakistan Tetapkan Hari Berkabung

Setidaknya 80 migran ditemukan di daerah tak berpenghuni di dekat perbatasan Al-Assah Tunisia-Libya. Tempat itu hampir 150 kilometer di sebelah barat Tripoli.

Penjaga perbatasan Libya memberi mereka air dan membawa mereka ke tempat penampungan darurat. Dalam sebuah video yang dibagikan di halaman Facebook unit Libya yang berpatroli di perbatasan, seorang petugas terdengar berkata: “Apakah Anda melihat mereka? sedih Mereka diusir dari Tunisia ke Libya.”

“Kami menemukan kelompok lain dengan anak-anak dan perempuan,” tambah polisi sambil menunjuk ke perbatasan Tunisia beberapa ratus meter jauhnya.

Baca juga: Puluhan Pekerja Migran Gelap Tujuan Kamboja dan Malaysia Diamankan Polresta Deli Serdang

Video tersebut juga memperlihatkan seorang migran yang berhasil diselamatkan dari kawasan perbatasan pada Sabtu (15/7/230). Mereka mengatakan polisi Tunisia mendeportasi kami ke Libya.

Tanpa bantuan penjaga perbatasan Libya, seorang migran mengatakan dia akan mati di padang pasir. Di sisi lain, sang pria juga ingin kembali ke Tunisia, tempat tinggal istri dan anak-anaknya.

Ratusan migran telah melarikan diri atau diusir dari Sfax Tunisia setelah ketegangan rasial meningkat setelah pembunuhan seorang pria Tunisia pada 3 Juli dalam perselisihan antara penduduk setempat dan migran.

Baca juga: Jelang Berakhirnya Title 42, Semua Imigran Gelap akan Dideportasi dari AS

Pelabuhan Sfax adalah titik keberangkatan bagi banyak imigran dari negara miskin dan penuh kekerasan yang mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa. Mereka melakukan penyeberangan berbahaya melintasi Mediterania, sering kali dengan kapal sederhana. (Mtr/hm21).

Related Articles

Latest Articles