23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

39 Migran Vietnam Tewas Tragis

London, MISTAR.ID

Niat ingin mengubah nasib di Inggris, 39 migran warga Vietnam ditemukan jadi mayat akibat kekurangan oksigen di truk kontainer di Essex Inggris. Atas kejadian tersebut, dua orang pria diputus bersalah atas dakwaan pembunuhan tak disengaja.

Para migran itu tewas karena kekurangan udara ketika diselundupkan dari Zeebrugge, Belgia, ke Purfleet pada Oktober tahun lalu. Eamonn Harrison (24), yang menurunkan trailer itu di Pelabuhan Zeebrugge, diputus bersalah bersama penyelundup Gheorghe Nica (43).

Para juri di Pengadilan Kriminal Inggris (Old Bailey) juga mendakwa dua orang lain atas konspirasi penyelundupan manusia dalam skala besar. Sidang di Old Bailey memeriksa tiga upaya penyelundupan yang dilakukan kelompok itu, dua di antaranya berhasil, yakni pada 11 dan 18 Oktober.

Baca juga: Rekor Tertinggi, Catatan Pemenjaraan Aktivis Di Vietnam

Karena itu, usaha penyelundupan ketiga dihelat pada 23 Oktober, dengan sopir trailer yang mengangkut migran bernama Christopher Kennedy. Pelaku yang berasal dari County Armagh itu mengklaim, dia mengira sedang membawa rokok saat mengambil pesanan di Purfleet pada dua upaya pertama.

Namun dewan juri menemukan bahwa Kennedy dan seorang pelaku lain, Valentin Calota (38) asal Birmingham, bersalah membantu imigrasi ilegal. Kemudian terdapat dua pelaku lain, bos pengangkutan Irlandia Ronan Hughes dan sopir Maurice Robinson, yang mengaku atas dakwaan pembunuhan tak disengaja.

Selama sidang digelar, juri mendapat foto korban, yang berasal dari berbagai kalangan seperti lulusan universitas maupun tukang batu, dan harapan akan hidup makmur di Eropa. Kebanyakan dari keluarga korban sampai mengambil pinjaman dalam jumlah besar untuk membiayai perjalanan mereka, dengan harapan kehidupan mereka akan meningkat di Inggris.

Baca juga: Giliran Vietnam Diterjang Topan Molave, 21 Tewas

“Jika Anda melihat metodenya, cara mereka mengangkut korban, jelas kami takkan membawa binatang seperti itu,” terang Detektif Daniel Stoten dari Kepolisian Essex. Menteri Dalam Negeri Priti Patel, dilansir dari media, Senin (21/12/20), menyebut penemuan 39 mayat dalam kontainer truk itu adalah insiden tragis.

Jaksa penuntut menerangkan saat kejadian, kontainer itu menjadi “kuburan” karena suhu di dalamnya meningkat hingga 38,5 derajat Celsius. Para korban, yang berusia 15 sampai 44 tahun dan terjebak di dalam selama 12 jam, berusaha melubangi bagian atas. Sayangnya, usaha mereka gagal.

“Tidak ada jalan keluar, dan tidak ada yang mendengar mereka, apalagi sampai memberikan bantuan,” ujar Jaksa Bill Emlyn Jones. Saat sidang, Harrison yang menyopiri truk itu dari Zeebrugge ke Purfleet mengaku tidak tahu jika yang diangkutnya adalah manusia.

Saat sidang yang berdurasi 10 pekan, dia mengaku tengah asyik menonton Netflix dan tidak memerhatikan muatan yang dibawanya. Harrison juga mengklaim dia sama sekali tidak tahu bahwa dalam dua pengantaran sebelumnya yang berjarak 12 hari, dia ternyata membawa migran gelap. Segera setelah sampai di pelabuhan Inggris pada 23 Oktober dini hari waktu setempat, Robinson yang bertugas menangani para migran.

Baca juga: Antisipasi Topan Molave, Vietnam Siap Evakuasi 1,3 Juta Warga

Saat itu bosnya, Hughes, mengirimkan pesan. “Berikan mereka udara dan jangan biarkan mereka keluar”. Robinson menjawab dengan dua jempol. Namun, alangkah terkejutnya Robinson ketika mampir di sebuah kompleks industri terdekat, dia melihat migran yang dibawanya sudah tewas. Dilaporkan terdapat serangkaian percakapan telepon antara Harrison, Hughes, dan Nica, sebelum Harrison menekan tombol bantuan 999.

“Aku punya masalah di sini. Mereka semua sudah menjadi mayat di trailer,” kata Nica menirukan Harrison saat dihadapkan di persidangan. Nica sendiri, yang berasal dari Basildon, bertugas menyediakan van dan transportasi bagi para migran setibanya di Inggris.

Detektif Stoten mencatat, kebanyakan polisi yang merespons panggilan tersebut masih muda, dan diyakini ini adalah kali pertama mereka melihat mayat. Stoten meyakini lokasi kejadian yang dilihat petugas muda itu bakal membekas dan mempengaruhi mereka baik di kesatuan maupun hidup. (kompas/hm09)

Related Articles

Latest Articles