Deli Serdang, MISTAR.ID
Cabang olahraga (cabor) karate yang dipertandingkan pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SLTA sederajat tingkat Kabupaten Deli Serdang di GOR Serbaguna Lubuk Pakam, Rabu (29/5/24) malam, berlangsung ricuh.
Kericuhan terjadi saat Rouin Romito Lumbangaol siswa SMA Negeri 1 Lubuk Pakam bertanding melawan peserta dari sekolah lain. Ketika pertandingan berlangsung, sejumlah pukulan yang seharusnya mendapat nilai tidak dihitung oleh wasit yang memimpin pertandingan.
Sorakan protes disuarakan dan diteriakkan oleh keluarga dan peserta lain terhadap wasit yang diduga curang tersebut. Di akhir pertandingan, Rouin Romito Lumbangaol dinyatakan kalah.
Protes keras dari keluarga dan peserta lain meminta agar dilakukan pertandingan ulang, lantaran wasit yang memimpin pertandingan diduga curang. Selain dinilai curang, mereka mengungkap jika wasit yang memimpin pertandingan cabang olahraga karate diduga asal ditunjuk oleh panitia pertandingan.
Baca Juga :Â Kiat Pesantren Darul Mursyid Hadapi OSN 2024
Wasit cabutan itu dinilai tidak memiliki pengalaman memimpin pertandingan cabang olahraga karate, serta tidak memiliki mandat sebagai wasit dari Forki.
Ketika ditanya keluarga dan pendukung Rouin Romito Lumbangaol, wasit ‘dadakan’ itu mengaku jika mereka dipaksa oleh panitia untuk memimpin pertandingan dengan tujuan agar pertandingan cepat selesai karena waktu sudah malam.
Padahal, dalam pertandingan cabang olah raga karate telah dijelaskan jika perangkat pertandingan yaitu dewan wasit dan wasit yang bertugas pada O2SN Tahun 2024 ditentukan oleh panitia O2SN dengan berkoordinasi pada setiap tingkatan seleksi berdasarkan rekomendasi Pengcab/Pengprov/PB FORKI. Sedangkan Technical Delegate membantu panitia pelaksana dalam menyelesaikan berbagai persoalan teknis selama berlangsungnya pertandingan.
