Medan, MISTAR.ID
Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Rajudin Sagala mengapresiasi tindakan tegas Polrestabes Medan yang menembak mati pelaku begal.
Pasalnya, aksi bandit jalanan itu sudah sangat meresahkan warga Kota Medan, terutama yang beraktivitas di malam hari.
“Tindakan tegas ini patut kita apresiasi. Tindakan tegas terukur memang harus dilakukan, agar para pelaku begal dan geng motor lainnya berpikir jika ingin beraksi,” tegas Rajudin kepada mistar.id, Selasa (11/7/23).
Baca juga: Ditembak, 4 Pelaku Begal yang Tewaskan Mahasiswa UMSU Tertunduk Lesu di Polrestabes Medan
Tak hanya ditindak tegas, Rajudin juga meminta kepada aparat penegak hukum agar memberikan hukuman yang pasti terhadap para pelaku begal.
“Setelah ditangkap, beri hukuman maksimal sesuai perbuatannya dan umumkan ke masyarakat. Dengan begitu, para pelaku begal pasti berpikir untuk beraksi jika hukuman yang diberikan maksimal,” katanya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga meminta pihak Kepolisian turut menangkap para penampung barang curian (penadah) di Kota Medan. Sebab, aksi para pelaku begal terkadang merupakan ‘titipan’ dari para penadah.
Baca juga: Geram Maraknya Begal, Wali Kota Medan: Tindak Tegas Walaupun harus Ditembak Mati
“Kita mendukung jika begal ini diberantas sampai ke akarnya. Patroli rutin yang saat ini berlangsung harus tetap dilakukan. Begitu juga sosialisasi ke masyarakat, agar lebih berhati-hati dalam berkendara di malam hari,” ungkapnya.
Terakhir, Rajudin juga mengingatkan para orang tua untuk terus memberi perhatian dan nasihat kepada anaknya, agar terhindar dari pergaulan negatif seperti narkoba dan begal.
“Kebanyakan para begal ini anak-anak remaja. Oleh sebab itu, perhatian orang tua berpengaruh agar terhindar dari lingkungan pergaulan yang negatif,” tutupnya.
Baca juga: Demo Formasih Desak Polisi Gerak Cepat Tindak Tegas Begal dan Geng Motor
Seperti diketahui, Polrestabes Medan menembak mati tersangka begal Bima Bastian alias Jarot, karena melawan saat ditangkap. Petugas juga mengamankan Ari Wirana (33), Hairil Nazri (35), Fajar Ari Wibowo (24), M Nurman (46) dan Imam Setiawan (22), dimana 4 orang di antaranya ditembak kakinya. (rahmad/hm16)
