Dairi, MISTAR.ID
Video meminta pengembalian uang dari warga pemilih diduga dilakukan salah seorang oknum tim sukses (TS) salah satu calon legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Dairi viral di media sosial (medsos), pada Sabtu (12/2/24).
Diketahui video yang diunggah di akun Facebook Tiarda Sagala ini sudah menuai ribuan komentar dan dibagikan oleh ribuan netizen.
Dalam video terdengar suara diduga oknum TS seorang laki-laki meminta kembali uang dari 4 orang pemilih, dengan alasan calegnya tidak dipilih dan dicoblos. Juga terdengar lokasi kejadian itu tepatnya di Dusun Simalllopuk Desa Parbuluan I, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi.
Baca juga:TS Caleg Tertangkap Tangan Bagi-bagi Uang, Bawaslu Sibolga: Laporan TMS
“Berapa orang kalian memilih si Toni. Kalau saya mengatakan tidak ada kalian ke si Toni,” sebut pria itu dalam bahasa daerah, sembari meminta uang dikembalikan.
Warga pun lantas mengembalikan dan mengabadikan momen itu menggunakan video handphone (HP).
Kepala Desa (Kades) Parbuluan I, Parihotan Sinaga ketika dihubungi mistar.id, membenarkan kejadian dalam video itu ada di Dusun III. Diakui dia, kini pihak Pemerintahan Desa (Pemdes) mencoba melakukan mediasi terhadap warganya itu.
Mistar.id mencoba menghubungi nama Toni yang disebut dalam video merupakan Caleg Partai Golkar nomor urut 2 daerah pemilihan (dapil) I, Tony JP Lumban Gaol membantahnya.
Baca juga:Saat Bagi Uang, Warga Tangkap Tim Sukses Caleg di Sibolga
Dikatakan, itu bukan merupakan TS atau relawan pemenangan dirinya. “Sebutan nama Toni dalam video itu bukan atas nama saya,” paparnya.
Sementara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, informasi hasil perolehan suara sementara C1 Partai Golkar di dapil I meliputi Kecamatan Sidikalang, Sitinjo dan Parbuluan berhasil mendulang di atas 10 .000 suara dan berpeluang mendapat 2 kursi. Tony pun dikabarkan menduduki peraih suara terbanyak kedua dari 10 orang caleg.
Saat hendak diminta tanggapan dan pendapatnya terkait video viral itu, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Dairi, Idrus Maha belum dapat dihubungi. (manru/hm16)
