Madina, MISTAR.ID
Dengan membentangkan spanduk, puluhan mahasiswa yang tergabung Aliansi Mahasiswa Bersatu Mandailing Natal (Madina), melakukan aksi demo di kantor Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mandailing Natal. Dalam pertanyaan sikapnya, mahasiswa meminta Bupati Mandailing Natal segera membekukan aktivitas PT SMGP dan kehadiran PT SMGP hanya membawa petaka bagi masyarakat di sekitar lokasi.
Menurut penanggung jawab aksi, Ahmad Hidayat Batubara, Jumat (25/3/22) menyebuktan Pemkab Mandailing Natal beserta oknum pejabatnya jangan suka bermain mata dengan pengusaha yang berakibat masyarakat jadi korban. “Saya meminta kepada bupati dan pejabat lainnya jangan suka bermain mata dengan pengusaha karena selama ini sudah banyak masyarakat yang menjadi korban hingga kehilangan nyawa,” katanya.
“Oleh karena itu saya berharap agar Bupati Mandailing Natal untuk segera menghentikan aktivitas PT SMGP, juga, jangan sampai pihak perusahaan yang mengusir kita tetapi sebaliknya kitalah yang seharusnya mengusir mereka dari daerah Kabupaten Mandailing Natal,” ujarnya.
Baca juga:Â Polda Sumut Tarik Kasus Kebocoran Pipa Gas Milik PT SMGP
Pantauan Mistar di lokasi, sempat terjadi kericuhan ketika mahasiswa terlibat aksi dorong dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan polisi di halaman Kantor Bupati Madina saat pengunjuk rasa meminta bupati hadir untuk memberikan penjelasan. (asrul/hm09)
