Alya berharap pihak berwajib dapat segera menindaknya. Agar ia tak lagi perlu merasa takut dan cemas baik saat bekerja maupun saat pulang kerja.
Saksi mata lainnya, Adi mengatakan yang tawuran tersebut salah satunya anak Lorong Trimo.
“Yang satu anak Lorong Trimo, yang satunya gak tahu. Sebentar saja tadi, karena kalah jumlah, yang satu berlarian,” kata pria yang berjualan sate padang di depan lokasi kejadian.
Baca juga :Â Puluhan Remaja Tawuran di Kawasan Mandala Medan, Sajam dan Besi Panjang Berterbangan
Menurutnya, meski membawa parang panjang, tidak ada korban dalam kejadian itu. Hanya saja kerap membuat warga cemas dan merasa tidak aman.
“Panjang-panjang parangnya, ada yang celurit diikat di kayu, ngeri lah. Karena kan masih jam aktivitas orang itu. Sekarang gak lihat-lihat waktu dan situasi lagi mereka. Warga di sekitar sini yang gak nyaman jadinya, selalu was-was tiap saat,” ucapnya.
Senada dengan Alya, Adi berharap agar pihak berwajib dapat segera menindak dan membuat aman lingkungannya. (maulana/hm18)
