Br Pasaribu, ibu korban mengatakan anaknya mengalami luka yang serius sehingga hampir 30 jahitan harus dijalani anaknya.
“Ini aja sudah menghabiskan biaya sekitar Rp15 juta, itupun belum biaya check up dan biaya yang lain yang belum dikeluarkan,” sebutnya.
Dengan keterbatasan ekonomi yang hanya mengandalkan penghasilan korban sebagai pegawai pabrik, dirinya rela menggadai surat tanah yang dimilikinya untuk mengobati perobatan korban.
Baca juga : Wakil Ketua OKP di Percut Ditangkap Terkait Pembacokan Warga
“Saya sudah menggadaikan surat tanah ini untuk mengobati perobatan Ridho sampai hari ini. Karena semalam Ridho menjalani operasi penyambungan saraf, di bagian tangan. Jika tidak dilakukan penyambungan saraf, maka tangan kanannya tidak bisa berfungsi lagi,” tandasnya.
Akibat kejadian itu, pihak keluarga korban belum ada membuat laporan ke Polsek Medan Labuhan. (kamaluddin/hm18)
