Tapsel, MISTAR.ID
Sopir salah satu angkutan kota (angkot) jurusan Padangsidimpuan (Psp) – Sipirok berwarna dasar merah, hijau dan putih tak berprikemanusiaan. Sopir yang identitasnya belum diketahui itu tega menurunkan penumpangnya ESP (9) yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) di tengah perjalanan, tanpa alasan yang jelas.
ESP diturunkan oleh sopir di tengah perjalanan menuju Sipirok saat pulang sekolah, Senin (12/8/24).
“Adek saya sudah berangkat dari Pargarutan (Angkola Timur) pukul 15.00 WIB, tapi hingga pukul 17.00 WIB tak sampai juga. Kami sempat gelisah dan langsung melakukan pencarian,” ujar Rahman Hadi (24) abang kandung ESP.
Keluarga lainnya A Busro Harahap (43) mengaku heran dan sempat panik mendengar kabar bahwa ESP belum sampai di Sipirok. “Saya sendiri yang menaikkan ESP. Saya sempat bertanya kepada sopir apakah angkotnya sampai ke Sipirok, dan dia menjawab iya. Anehnya, dua jam kemudian saya ditelepon dari Sipirok ternyata ESP belum sampai,” terangnya.
Baca Juga :Â Pungli di Jalan Berlubang, Tiga Warga Tapsel Diamankan Polisi
Keluarga sempat heboh mencari tahu keberadaan ESP, yang merupakan anak bungsu tersebut. Baik yang ada di Sipirok maupun di Angkola Timur, sama-sama mencari. Beruntung nasib baik masih menaungi ESP, dia ditemukan oleh salah seorang staf di kantor Bupati Tapsel, yang sedang pulang kantor.
Karena masih memakai pakaian lengkap sekolah dan sedang menangis, staf kantor Bupati Tapsel itu membawa ESP dan langsung menelepon nomor keluarganya. Tiba di rumah ESP terus menangis. Dengan mata berkaca-kaca, ESP langsung menceritakan kejadian yang ia alami.
Saat dia menaiki angkot, penumpang masih ramai. Bahkan di dalam angkot itu ada salah seorang gurunya. Namun satu per satu penumpang angkot yang lain turun, hingga menyisakan dia seorang.
“Di sinilah kau turun, masih ada itu nanti angkot,” ucap ESP mengulang perkataan sopir kepadanya saat itu.
