17 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Soal Otopsi Jenazah Mahasiswa Asal Taput, Polda Bali Koordinasi dengan Polda Sumut

Medan, MISTAR.ID

Seorang mahasiswa asal Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) ditemukan tewas di Provinsi Bali belum lama ini.

Pemuda yang belakangan diketahui bernama Aldi Sahilatua Nababan (23), diduga kuat telah menjadi korban pembunuhan dengan temuan sejumlah luka-luka di tubuhnya. Kasus ini pun sempat viral di media sosial.

Pihak keluarga tidak terima dengan kematian Aldi yang dinilai tidak wajar, hingga akhirnya jasad sang mahasiswa dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara TK II Medan untuk diotopsi, Rabu (22/11/23).

Baca Juga: Mahasiswa Asal Taput yang Kuliah di Bali Tewas Mengenaskan di Kamar Kos

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi membenarkan hal itu. Ia menjelaskan, pelaksanaan otopsi itu sudah dikoordinasikan dengan Polrestabes Denpasar dan Polda Bali.

“Sudah ada koordinasi,” kata Hadi singkat saat dihubungi Mistar.id, Kamis (23/11/23).

Namun, Hadi enggan menjelaskan lebih rinci terkait proses otopsi tersebut. Apakah dikawal langsung oleh penyidik Polda Bali, ataupun penyidik dari Polda Sumut.

Sebelumnya, Monalisa Nababan, kakak dari Aldi menemukan sejumlah kejanggalan dari tubuh adiknya. Atas dasar itu, pihak keluarga kemudian menduga bahwa Aldi telah menjadi korban pembunuhan.

“Adik saya penuh dengan darah. Kelaminnya rusak mengeluarkan darah, dari hidung dan mulut. Badan semua memar, sikunya bergeser,” sebut Monalisa.

Menurut Monalisa, kematian adiknya itu diketahui setelah pihak Polsek Kuta Selatan menghubungi orangtuanya, memberitahukan Aldi telah meninggal dunia.

Baca Juga: Forkopimda Taput Melayat ke Rumah Mahasiswa Diduga Korban Pembunuhan di Bali

Dalam keterangan sebelumnya, Aldi disebut meninggal dunia karena gantung diri di kamar kosnya. Selanjutnya, jenazah Aldi dibawa ke rumah sakit di Bali, namun menurut keluarga tidak dilakukan proses otopsi.

Padahal, mereka sangat mencurigai penyebab kematian Aldi. Apalagi, mereka menemukan sejumlah foto pendukung kondisi korban di rumah sakit di Bali, dinilai sangat tidak wajar untuk disebut sebagai bunuh diri.

Karena itu, keluarga meminta jenazah korban segera dikirim ke kampung halamannya.

“Tidak ada dilakukan (otopsi) di sana (Bali),” kata Monalisa.

Monalisa berharap, dengan adanya otopsi di RS Bhayangkara Medan, penyebab kematian adiknya dapat segera terungkap.

Baca Juga: Hari Ini Mahasiswa Taput Diduga Dibunuh Dimakamkan di Kampung Halamannya

“Tapi kita lihat setelah ada foto yang beredar di rumah sakit, adik saya penuh dengan darah. Adik saya dianiaya secara sadis,” tuturnya.

Menurut Monalisa, adiknya itu kuliah di Bali dan sudah hampir selesai. Selama ini, Aldi juga selalu berkomunikasi dengan keluarga di Taput dan tidak pernah memiliki masalah.

“Semester akhir, Desember [wisuda]. Adik saya nggak pernah cerita punya masalah, kami selalu berkomunikasi,” pungkasnya. (Matius/hm22)

 

Related Articles

Latest Articles