“Karena itu, saya buru-buru karena takut menyambar ke sebelah,” sambungnya.
Ketika mengisi bahan bakar, ia pun sempat bertanya kepada petugas mengapa dibiarkan kebocoran itu dibiarkan begitu saja.
“Petugasnya jawab. ‘Yang penting sudah dilaporkan. Lalu saya bilang lagi, ‘Bahaya Mbak, nanti nyambar ke Mbak’. Selanjutnya si Mbak bilang, ‘Lari lah bang’,” bebernya sembari mengulang ucapan salah seorang petugas SPBU.
Baca juga :Â Polda Sumut Masih Dalami Dugaan Kebocoran Tangki Penampungan BBM di Sinaksak Simalungun
Setelah pengisian BBM-nya selesai, Kurniawan langsung pergi, karena BBM jenis Pertamax dinilai sangat mudah terbakar.
“Sedikit kecewa dengan pelayanan di SPBU tersebut, karena dibiarkan begitu saja warga yang ingin mengisi bahan bakar. Seharusnya diberhentikan saja dulu. [Jika SPBU ditutup] selain tidak membahayakan petugas, juga tidak membahayakan khalayak ramai yang ingin mengisi bahan bakar,” ucapnya. (amita/hm18)
