27.4 C
New York
Wednesday, June 19, 2024

Satu Keluarga Peternak di Percut Diserang, Kepala Keluarga Tewas Dibacok Puluhan Orang

Medan, MISTAR.ID

Santri Purnomo (30) masih mengingat jelas kejadian mencekam yang menimpa keluarganya. Di bawah pohon kelapa di kediamannya yang terletak di Lorong Pendowo Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, dirinya menuturkan bahwa peristiwa mengerikan itu merenggut nyawa ayahnya bernama Sarengat.

Anak korban tersebut menuturkan kejadian yang menewaskan ayahnya itu terjadi pada 4 Mei 2024. Saat itu mereka tengah berada di dalam rumah tengah bercerita.

“Diserangnya tengah malam. Saya, bapak, mamak, adek, dan keponakan paling kecil,” kata Santri, Kamis, (13/6/2024).

Baca juga: Tangan Pemuda Belawan Nyaris Putus Usai Dibacok OTK

Tiba-tiba, puluhan orang menggeruduk rumah mereka. Bersamaan dengan itu terdengar ledakan petasan hingga dentuman seng yang dilempari batu. Kengerian itu berlanjut hingga gerbang rumah dihancurkan paksa.

“Baru saya menyelamatkan mamak sama adik ke kamar. Jadi orang itu masuk kemari, kami keluar dari belakang. Bertiga sama almarhum,” jelasnya.

Tak hanya diam, Santri bersama ayahnya dan adiknya bernama Sandra mencoba membela diri. Ketiga lelaki itu pun membalas serangan dengan melemparkan batu.

“Keluarlah orang itu dari gerbang sini sampai ke depan saya. Lalu mendiang bapak saya jalan ke depan. Kami di belakang nya lah. Terus mendatangi tersangka-tersangka itu,” ujarnya.

Baca juga: Tiga Pelajar SMA Dibacok Geng Motor di Tanjung Morawa, Tangan Nyaris Putus

Setelah puluhan orang itu mundur, Sarengat hendak meredakan peristiwa itu dengan mendatangi para penyerang. Bukannya didengar, terdengar teriakan dari barisan puluhan orang itu yang mengatakan untuk menghabisi Sarengat bersama keluarganya.

Santri menjelaskan sontak ayahnya panik setelah mendengar itu sehingga berlari ke arah rumah. Namun saat hendak menyelamatkan diri, Sarengat terjatuh. Puluhan orang bersajam itu kemudian membabi buta mendatangi Sarengat dan membacoknya berulang-ulang.

“Dia bilang, stop, stop, siapa yang mau kalian cari. Baru dari arah sana, mereka bilang matikan saja semua. Jadi saat itu bapak balik badan jatuh. Itulah langsung dieksekusi. Dibacok di kaki kanan,” akunya.

Baca juga: Jalan di Percut Diblokade dengan Ban Dibakar, Diduga Satu Warga Dibacok

Tak terima ayahnya dibacok, Santri dan adiknya berusaha menyelamatkan. Namun puluhan orang itu menghadang dengan cara memarahi mereka berdua.

Kemudian, puluhan orang itu menyeret Sarengat hingga ke simpang lorong. Di simpang itulah Sarengat dibacok kembali hingga menyebabkan tangannya koyak.

“Pas bapak dibacok kami mau melawan, orang itu maju lagi dari belakang lagi rame. Pas maju bapak digotong lagi sama orang itu sampai simpang depan ini,” bebernya.

Sarengat yang tak berdaya pun ditinggali puluhan orang. Santri dan adiknya mendatangi orang tua mereka yang sudah tak berdaya.

Lalu, lanjut Santri menceritakan sambil sesenggukan, Sarengat dibawa ke klinik terdekat. Pihak klinik pun menyarankan untuk membawanya ke RS Haji.

Baca juga: Gegara Hubungan Spesial, Istri dan Tetangga Dibacok Suami

Malangnya, sebelum sampai di rumah sakit, Sarengat tak lagi bernyawa. Santri menuturkan ayahnya telah banyak kehilangan darah.

Selain meninggalnya Sarengat, Santri juga mengaku mendapatkan luka di jari dan kaki akibat celurit dan lemparan batu. Sementara adiknya harus dilarikan ke rumah sakit karena bahu kanannya terkena panah.

Di akhir, Santri menuturkan tidak tahu menahu penyebab puluhan orang itu menyerang. Namun Santri mengingat jelas beberapa wajah yang membuat ayahnya tewas malam itu.

“Tahu. Kenal-kenal wajah aja,” pungkasnya. (raja/hm17)

Related Articles

Latest Articles