Asahan, MISTAR.ID
Ratusan warga dari Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, melakukan aksi unjuk rasa dengan memblokir jalan protokol Air Joman, Senin (4/11/24).
Adapun, aksi tersebut dipicu oleh kekecewaan warga terhadap belum terealisasinya proyek perbaikan jalan yang sudah lama dijanjikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Pendemo ini membawa berbagai poster yang menyuarakan kekecewaan mereka terhadap kondisi jalan yang sudah lama rusak namun belum juga diperbaiki, meskipun perbaikan jalan tersebut termasuk dalam proyek senilai Rp 2,7 triliun yang dijanjikan pada 2022-2023 dan terus dijanjikan hingga tahun 2024 tapi tak terealisasi.
“Kami sudah melakukan aksi tuntutan soal perbaikan jalan ini sampai delapan kali, tetapi tidak pernah ada tindak lanjut. Kami merasa dibohongi terus-terusan. Sampai hari ini, proyek perbaikan jalan di Air Joman ini tak pernah terealisasi,” ujar Zulkifli Matondang, salah satu koordinator aksi.
Baca juga: Memilih Paslon Dipengaruhi Banyak Faktor, Uang Melukai Demokrasi
Zulkifli juga menuturkan bahwa pihaknya telah berkali-kali mendatangi kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bina Marga Provinsi di Tanjungbalai untuk meminta kepastian perihal perbaikan jalan tersebut, namun tidak pernah mendapatkan jawaban yang memuaskan.
Warga semakin geram lantaran jalan di wilayah mereka telah rusak selama lebih dari satu dekade tanpa adanya perhatian dari pemerintah.
“Kami ingin perwakilan dari UPT Bina Marga Tanjungbalai hadir di sini dan memberikan penjelasan langsung. Terakhir kali kami dengar dari pihak provinsi, jalan ini sudah masuk anggaran pembangunan. Tapi hingga sekarang, perbaikan tak pernah ada,” tambah Wahyu Fadil, koordinator aksi lainnya.
Baca juga: Pelatih Renang di Asahan yang Tendang Wanita Divonis Empat Bulan Penjara
Aksi blokade jalan ini berlangsung sejak pukul 10.00 WIB, dan hingga berita ini diturunkan, massa masih tetap memblokir jalan sebagai bentuk protes. Beberapa ketegangan sempat terjadi di lapangan antara warga yang ingin jalan dibuka dan pihak yang menuntut blokade tetap berlangsung.
Warga bersikeras mempertahankan blokade sampai perwakilan dari UPT Bina Marga Provinsi Sumatera Utara datang menemui mereka untuk memberikan penjelasan.
Aksi protes ini menjadi salah satu bentuk tuntutan nyata warga agar pemerintah segera memperbaiki infrastruktur yang sangat dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari mereka. (perdana/hm25)