21.7 C
New York
Wednesday, June 19, 2024

Purnawirawan TNI AU Disebut Dalang Konflik Agraria Poktan Betahamu

Medan, MISTAR.ID

Kelompok Tani (Poktan) Betahamu terhambat dalam mengelola lahan milik Puskopkar A Bukit Barisan yang telah disewa sebesar Rp 331 juta sejak tahun 2021 lalu.

Ternyata, konflik agraria dalam pengelolaan lahan tersebut terjadi karena adanya purniwirawan TNI AU yang melakukan penyerobotan.

Juru bicara (jubir) Poktan Betahamu, Maju Situmorang menerangkan, penyewaan lahan di Desa Perjuangan, Kecamatan Sungai Bale, Kabupaten Batu Bara seluas 89,36 hektar pertama kali dicetuskan oleh Puskopkar. Sehingga Poktan Betahamu tertarik dan melakukan urunan untuk menyewa lahan yang dimaksud.

Baca juga:Kelompok Tani Betahamu Dilarang Demo di Depan Kodam I/BB

“Karena waktu rapat dengan DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut), bahwa dari pihak dari Puskopkar atau Kodam I/Bukit Barisan mengajak koperasi poktan untuk bekerja sama mengikat diri dalam satu perjanjian agar saling menguntungkan, sehingga kita mengumpulkan dana bukan uang pribadi. Melainkan uang dari seluruh anggota poktan yang dibayarkan kepada Puskopkar, termasuk pengukuran ulang di lahan tersebut telah dibayar kelompok tani,” terangnya, pada Rabu (19/6/24).

Namun setelah dilakukan pembayaran dan perjanjian, pihak Poktan Betahamu tidak dapat mengelola lahan tersebut. Disebutkan, salah seorang purnawirawan TNI AU bernama Wasinton Sibuea menjadi dalang penyerobotan lahan.

Bahkan disebutkan jika pihak Wasinton sempat melakukan pengrusakan tanaman yang ditanam Poktan Betahamu.

“Penyerobot itu dia adalah purnawirawan dari TNI AU. Yaitu namanya Wasinton Sibuea. Pangkat terakhir saya kurang kopi (tahu),” beber Maju.

Baca juga : Kelompok Tani Betahamu Demo Kodam I/BB Soal Konflik Agraria HGU Lahan Puskopkar A

“Selama 2021 sampai sekarang ini dikelola mereka. Sehingga kalau kita masuk, ya, keributan. Sebelumnya pengancaman pembibitan kita 3 kali dirusak pihak dari Wasinton dkk,” sambungnya.

Sementara itu, Kapendam I/BB, Kolonel Inf Rico J Siagian telah dikonfirmasi oleh mistar.id terkait peristiwa ini. Namun hingga kini Rico belum memberikan tanggapan.

Sebelumnya, Poktan Betahamu akhirnya mendapatkan kejelasan terkait konflik agraria terhadap lahan Puskopkar usai mendantangi Kodam I/BB, pada Rabu (19/6/24).

Awalnya Poktan Betahamu hendak melakukan unjuk rasa di depan Kodam I/BB. Namun aksi itu dilarang oleh pihak Kodam I/BB.

Baca juga:Kerja Sama Sejak 2021, Poktan Betahamu Baru Terima Kejelasan Usai Datangi Kodam I/BB

Pihak Kodam I/BB kemudian memberikan perwakilan dari Poktan Betahamu untuk melakukan diskusi terkait masalah ini.

Dari hasil rembuk, Maju menuturkan jika Kodam I/BB akan melakukan pengukuran tanah ulang dan membuat patok untuk lahan yang akan disewakan ke Poktan Betahamu.

Namun usai pengukuran tanah dilakukan, pihak mereka masih tetap menunggu terkait kejelasan masa hak guna usaha lahan yang mereka sewa dapat dipergunakan. (raja/hm16)

Related Articles

Latest Articles