Deli Serdang, MISTAR.ID
Aksi pencabulan yang diduga dilakukan AAS, JIS dan AD terungkap saat korban berinisial TAS (16) mengeluh sakit demam. Dia meminta tetangga menemaninya untuk membeli obat. Namun, bukan obat yang dibeli, TAS malah membeli alat tes kehamilan (test pack). Hal itu pun membuat warga yang menemani TAS curiga.
“Ada tetangga yang menemani dia beli obat. Dia minta beli obat ke pasar 10 sana. Padahal rumah kami di pasar 2. Yang dibeli rupanya test pack, bukan obat,” tutur salah satu warga berinisial LCL, Rabu (11/9/24).
Warga pun bertanya kepada TAS terkait pembelian test pack itu. TAS kemudian mengakui perbuatan cabul ayah, adik dan abang sepupunya.
“Disitu lah dia ngaku kalau sudah diapain sama ayah, adek dan abang sepupunya,” lanjut LCL.
Baca juga:Â Diancam Pisau Hingga Diberi Imbalan, Begini Kronologi Remaja Wanita Dicabuli Keluarganya
Mendengar pengakuan itu, warga pun memanggil AAS dan langsung menginterogasinya. AAS mengaku bahwa perlakuan itu atas dasar permintaan korban yang tidak lain adalah kakaknya sendiri. Perdebatan pun sempat terjadi di salah satu rumah warga, hingga kepala dusun datang menengahi.
“Katanya kakaknya (korban-red) yang mau. Sementara kalau pengakuan korban, dia diancam pakai pisau. Terus adiknya itu bilang kalau ayahnya juga mencabuli korban,” sambung LCL.
Mendengar pengakuan AAS, warga pun menyeret JIS dan menginterogasinya. JIS tidak mengakui perbuatannya. Warga yang geram langsung memboyongnya ke Polrestabes Medan sekaligus membuat laporan pengaduan.
“Gitu juga si AD, dipanggil lah si AD. Sekalian lah dibawa tiga-tiganya ke Polrestabes,” ucapnya.
Baca juga:Â Miris, Remaja Wanita Diduga Dicabuli Ayah, Adik dan Sepupunya
Selain itu, dari TAS warga juga menemukan obat yang dibeli JIS untuk dikonsumsi TAS.
“Ada obat dibelikan ayahnya. Mungkin obat keras itu. Tapi ayahnya nggak ngaku juga,” tutup LCL.
Hingga kini, Kanit PPA Polrestabes Medan belum memberi keterangan perihal kasus tersebut. (putra/hm20)
